TEMPO.CO, Bekasi - Tidak beroperasionalnya jalur Comuterline hingga Stasiun Jakarta Kota membuat Stasiun Besar Kota Bekasi merugi. Kerugian berkisar Rp 12,4 juta, akibat sejumlah tiket yang dikembalikan penumpang pada Kamis 17 Januari 2013.
Wakil Kepala Stasiun Besar Bekasi Fitriyadi mencatat, sebanyak 1.460 tiket dikembalikan penumpang karena tidak beroperasinya rute normal Comuterline sejak Kamis pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Jumlah itu dikalikan harga tiket Comuterline sebesar Rp 8.500 untuk setiap penumpang. "Para penumpang mengembalikan tiket ke loket," kata dia, Kamis 17 Januari 2013.
Menurut dia, alasan pengembalian tiket karena penumpang Comuterline dominan menuju Stasiun Jakarta Kota. Sementara rute kereta rel listrik itu hanya bisa beroperasi hingga Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara. Tidak beroperasinya rute normal Comuterline akibat sejumlah stasiun besar di Jakarta terendam air.
Fitriyadi menambahkan, hingga saat ini banjir masih menggenangi Stasiun Jakarta Kota. Jalur kereta menuju Stasiun Tanahabang, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Kampung Bandan juga masihterendam air. "Lumpuh total," ujarnya.
Lebih lanjut, pengembalian tiket tersebut setelah pihaknya mengimbau kepada para penumpang untuk menggunakan moda transportasi lain. Karena itu, sambung dia, pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan kerugian akibat pengembalian tiket tersebut. "Kondisi cuaca memang sedang tak memungkinkan," tutur mantan Kepala Stasiun Cakung tersebut.
Fitriyadi mengatakan, akibat pemotongan rute Comuterline, PT KAI juga mengurangi unit kereta yang dioperasikan. Saat ini, hanya ada empat unit kereta rel listrik itu yang dioperasikan. Sejauh ini, dia pun belum bisa memastikan hingga kapan pemotongan rute tersebut. "Komunikasi dengan pihak pusat terputus," kata dia.
MUHAMMAD GHUFRON