TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia menyatakan akan menunggu penumpang yang terlambat sampai di bandara. Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan jika waktu penerbangan tidak memungkinkan lagi untuk menunggu, penumpang yang terlambat tadi akan disertakan dalam penerbangan berikutnya.
"Kami sudah menyiapkan alternatif bagi para penumpang yang terlambat tiba di bandara," kata Pujobroto, Kamis, 17 Januari 2013. Garuda Indonesia, dia menambahkan, tidak akan membebani penumpang yang terlambat tadi dengan biaya tambahan, mengingat situasi di Ibu Kota dalam status siaga banjir.
Pujobroto menceritakan pada Kamis pagi, penerbangan GA 989 tujuan Canton dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, sempat tertunda. Pilot yang dijadwalkan menerbangkan pesawat itu terjebak macet di Halim, Jakarta Timur. Akhirnya maskapai pun menerbangkan pesawat dengan pilot yang sudah stand by di bandara.
Penerbangan yang dijadwalkan pukul 08.35 diberangkatkan pada 08.50. Menurut Pujobroto, penerbangan hingga pagi tadi relatif normal, dengan 40 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta. Garuda Indonesia juga berencana menempatkan bus-bus di beberapa titik banjir yang berada di ruas tol menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Meski beberapa akses jalan terputus akibat banjir, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, tetap beroperasi secara normal. "Seluruh kegiatan operasional masih berlangsung normal," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heryadi.
Ia mengatakan, tidak ada pembatalan maupun penghentian jadwal penerbangan karena kondisi cuaca. Perseroan juga meminta seluruh maskapai penerbangan agar memberikan toleransi kepada seluruh calon penumpang yang terlambat terbang akibat tertahan banjir untuk diterbangkan dengan pesawat berikutnya.
Trisno mengungkapkan, meski toleransi diberikan, calon penumpang tetap diimbau agar mempercepat waktu pemberangkatan dari rumah untuk menghindari keterlambatan.
MARIA YUNIAR