TEMPO.CO, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menggalakkan penanaman tebu yang diharapkan bisa menggantikan tembakau yang harganya terus anjlok dan tidak menguntungkan. "Apalagi pemerintah sudah mengesahkan PP Pengendalian Tembakau," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Pamekasan, Ajip Abdullah, Jumat, 18 Januari 2013.
Menurut Ajip, tanaman tebu lebih menjanjikan hasil yang maksimal dibandingkan tembakau. Petani pun tidak perlu khawatir soal pemasaran karena tebu yang dihasilkan langsung dibeli oleh PTPN X yang akan membangun pabrik pengolahan tebu di Kabupaten Bangkalan.
Saat ini sedang dilakukan uji coba tanaman tebu di Kecamatan Proppo di atas lahan seluas tiga hektare. Tahun ini lahan uji coba akan diperluas. ”Kami masih meneliti daerah mana yang tanahnya cocok untuk tebu. Apa yang kami lakukan ini demi kebaikan petani," ujar Ajip.
Ketua Komisi Perekonomian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pamekasan, Hosnan Ahmadi, mengatakan tidak hanya tanaman tebu yang perlu digalakkan sebagai pengganti tembakau. "Intinya harus melihat kebutuhan pasar. Semua yang dibutuhkan pasar harus digalakkan agar petani punya banyak pilihan," ucapnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Gabungan Pengusahan Rokok Madura (gaperma), Khairul Amam. Dia menilai saat ini tembakau sudah tidak bisa diandalkan. Harga jual tembakau selalu anjlok karena setiap tahun produksinya melebihi kebutuhan pabrik rokok. "Petani memang harus dialihkan ke tanaman lain,” tuturnya.
Khairul Amam meminta pemerintah daerah tidak hanya sebatas memberikan penyuluhan dan bantuan modal serta bibit, tetapi juga membantu pemasarannya. Sebagai contoh, banyak petani menanam semangka dan melon, tapi tak berlangsung lama karena sulit memasarkannya. Petani pun kembali menanam tembakau.
MUSTHOFA BISRI