TEMPO.CO , Jakarta - Lusiana, 76 tahun, warga Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat, yang menjadi korban banjir meninggal dunia saat dievakuasi dari rumahnya di RT 02/ 03, pada Kamis, 17 Januari 2013. Dia dievakuasi dari rumahnya dengan truk Satpol PP dalam keadaan pingsan.
“Saat dievakuasi sudah dalam keadaan kritis, dan almarhum sedang sakit,” kata Camat Tambora, Isnawa Adji. Dia dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir setinggi 50 sentimeter dan dibawa ke Kelurahan dan Kecamatan, namun nyawanya tak tertolong.
Jenazah Lusiana lalu dibawa ke rumah duka Jabar Agung Jelambar menggunakan truk. Namun sebelum ke truk jenazahnya harus dibawa menggunakan perahu karet karena sekeliling kantor Kelurahan roa Malaka terendam banjir.
Selain Lusiana, ada pula Sugito, 80 tahun, warga Jembatan Lima yang juga meninggal dunia. “Beliau ada riwayat penyakit jantung,” tuturnya. Menurut Isnawa, banyak warga Tambora yang tak siap menghadapi banjir. “Soalnya sudah bertahun-tahun, dan Tambora tidak pernah banjir,” tutur
Isnawa. Evakuasi warga juga terkendala. “Hanya truk Satpol PP yang bisa lewat,” katanya.
Di Kebon Jeruk, ada pula seorang warga yang meninggal dunia. Sunadi, 82 tahun, meninggal karena komplikasi penyakit yang menderanya di usia senja. Camat Hebon Jeruk, Hendra Hidayat mengatakan proses evakuasi terkendala karena rumah almarhum berada di ujung kompleks
Green Garden. “Sekitar dua setengah jam kami naik perahu karet karena rumahnya jauh sekali,” kata Hendra.
Menurut dia, hanya perahu yang bisa melintas di sana karena banjir setinggi 1 hingga 1,5 meter di kompleks Green Garden. Untung Sunadi yang meninggal sejak pukul 09.00 WIB pun baru bisa dievakuasi sekitar pukul 14.30.
ANGGRITA DESYANI