TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan banjir yang terjadi pada Sabtu, 19 Januari 2013, di kawasan Jakarta Utara merupakan imbas pertemuan banjir air laut dengan banjir air darat. "Kondisi air laut memang sedang naik," kata Kepala Pusat Meteorologi BMKG Mulyono Prabowo saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Januari 2013.
Karena tingkat air laut sedang tinggi, banjir yang datang dari tengah kota tidak bisa mengalir ke laut lepas. Akibatnya, banjir tertahan di kawasan yang berbatasan dengan laut. Hingga Sabtu siang ini beberapa kawasan di Jakarta Utara masih terendam banjir, antara lain di kawasan Penjaringan, Kamal Muara, dan Pluit.
Prabowo mengatakan, siklus air pasang bertahan sekitar dua pekan. Banjir di kawasan Jakarta Utara diperkirakan akan sulit surut dalam kondisi pasang tersebut. Terlebih jika debit air banjir tengah kota bertambah. (Baca juga: Banjir Pluit, Supermarket Kehabisan Sembako)
Saat ini satu-satunya akses untuk ke Pluit hanya Jalan Tol Wiyoto Wiyono. Warga bisa keluar di pintu Pantai Indah Kapuk menuju Muara Karang. Bahkan, untuk mencapai permukiman warga di lokasi Pluit di Jalan Pluit Karang, warga terpaksa melawan arus.
ANANDA BADUDU