TEMPO.CO, Cianjur -- Sekitar 300 keluarga di Kampung Tungaran, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih setelah ambrolnya tumpukan sampah dan meluapnya aliran Sungai Cisarua di wilayah tersebut. Soalnya, instalasi pipa air bersih dan saluran air di tebing Babakan Cisarua, yang biasa mengaliri permukiman penduduk Kampung Tungaran, hancur akibat tertimbun longsoran material tanah dan sampah. (Baca: Ini Penyebab Puncak Kerap Longsor)
Krisis air bersih mulai dirasakan warga Kampung Tungaran di RT 01, 02, dan 03 di RW 12, kemudian warga di RT 01 RW 13 serta RT 01/06. Saat ini warga mulai kelimpungan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Desa Sindanglaya, Yusuf Saefudin, mengatakan, longsoran sampah di tebing Babakan Cisarua, atau lebih dikenal dengan Lamping, dan meluapnya Sungai Cisarua menghancurkan pipa air bersih yang mengalir ke permukiman penduduk di Kampung Tungaran.
"Perbaikan pipa air belum sempat dilakukan karena warga masih fokus mencari korban tertimbunnya longsoran sampah. Apalagi pipa air itu saat ini masih tertimbun longsoran sampah. Jadi sangat sulit memperbaiki," ujar Yusuf di Cianjur, Minggu, 20 Januari 2013.
Yusuf menyebutkan, jumlah warga yang mengalami krisis air bersih lebih-kurang mencapai 300 kepala keluarga yang berada di lima RT. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa menampung air hujan. "Tak sedikit juga warga yang membeli air bersih dari pedagang air keliling. Hampir sebagian besar warga di Kampung Tungaran tak memiliki sumur. Makanya selama ini mereka hanya mengandalkan kebutuhan air dari atas tebing menggunakan pipa," tuturnya.
Yusuf berharap, Pemerintah Kabupaten Cianjur segera membantu mencari solusi permasalahan tersebut agar warga bisa mendapatkan kembali pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau tidak segera ditangani, Yusuf khawatir dampaknya akan meluas, misalnya rentan terkena wabah penyakit karena warga menggunakan air tidak layak konsumsi.
Kepala Kepolisian Sektor Pacet Komisaris Setiawan mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Cipanas untuk melakukan upaya pengiriman pasokan air bersih bagi warga yang mengalami krisis. Upaya tersebut, menurut Setiawan, langsung ditindaklanjuti camat dengan melaporkannya kepada bupati. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera ada kiriman pasokan air bersih bagi warga," katanya.
DEDEN ABDUL AZIZ