TEMPO.CO, Jakarta - Para calon hakim agung kini menjawab setiap pertanyaan anggota DPR dengan amat cermat dan hati-hati. Perubahan ini terjadi pasca kasus Daming Sunusi yang peluangnya melayang jadi penghuni Gedung Mahkamah Agung setelah bercanda kelewatan soal korban perkosaan.
"Mereka jadi sangat menjaga diri," kata Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy, Senin 21 Januari 2013. "Mereka sangat hati-hati dalam menjawab," katanya lagi.
Saking berhati-hatinya, ada satu calon hakim yang tidak bersuara jika tidak ditanya. Jawabannya pun pelan sekali. "Ada calon namanya Pak Suhardjono yang ketika menjawab sangat pelan, dan harus dipicu pertanyaan terlebih dahulu," kata Tjatur.
Daming ialah salah satu calon hakim agung yang lolos seleksi Komisi Yudisial dan diajukan untuk menjadi hakim agung kamar perdata Mahkamah Agung. Pada 14 Januari 2013, Daming melontarkan pernyataan kontroversial dan kehilangan dukungan dari anggota parlemen.
Meski calon hakim jadi waspada, Tjatur mengaku anggota DPR tetap punya trik untuk mengorek mereka. "Kami lontarkan pertanyaan-pertanyaan substantif, lalu kami beri pertanyaan yang sifatnya kepastian seperti pilihan ya dan tidak," kata dia.
Tjatur mengaku DPR mencari calon hakim yang tegas. "Kami tak ingin ada calon hakim agung yang ragu-ragu. Orang yang ragu itu terlihat kok, bisa ketahuan dari cara dia menjawab," katanya.
MUHAMAD RIZKI