TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menganggap pemindahan Ibu Kota Jakarta mendesak untuk dilakukan sesegera mungkin. "Belum ada pandangan (dari Presiden) yang dianggap perlu atau begitu mendesak untuk memindahkan Ibu Kota," kata Julian, di kantor Bina Graha, Senin, 21 Januari 2013.
Apalagi, Julian menyambung, pemindahan Ibu Kota memerlukan kajian yang komprehensif. "Kalau beberapa kali Presiden memanggil Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, itu adalah untuk meng-update laporan perkembangan penanganan banjir di beberapa titik di Jakarta. Belum pernah saya dengar lagi wacana (dari Presiden) untuk memindahkan Ibu Kota ke kota lain," kata dia.
Mantan pembantu dekan FISIP Universitas Indonesia ini menyambung, Presiden lebih memprioritaskan agar banjir di Ibu Kota tidak lagi terulang di masa akan datang. "Dan pemerintah butuh dukungan untuk itu. Dari masyarakat ditambah kedisiplinan membuang sampah, supaya tidak menambah beban (saluran air) dan tidak terjadi banjir," ujar dia.
Walau Julian menganggap wajar jika ada pengamat yang kembali melontarkan wacana ini. "Karena ada sebagian yang merasa, sungguh tidak nyaman, tidak boleh dibiarkan sebagai Ibu Kota negara. Jakarta mengalami banjir yang meluas. Ini yang harus diantisipasi," ujar Julian.
ARYANI KRISTANTI