TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komersial dan Humas Railink Makmur Syaheran mengatakan kereta api Bandara Kuala Namu atau Airport Railink Service (ARS), Sumatera Utara, akan beroperasi mulai Maret 2013. "Ini sejalan dengan rencana operasi Bandara Internasional Kuala Namu," katanya melalui keterangan resmi, Senin, 21 Januari 2013.
Makmur mengatakan Airport Railink Service merupakan kereta bandara yang pertama kali beroperasi di Indonesia. Sebanyak 16 kereta diesel yang terdiri atas empat set kereta akan dioperasikan untuk 26 kali perjalanan dalam satu hari. Waktu tempuh setiap perjalanan diperkirakan 30 menit dengan interval satu jam.
Menurut dia, dana untuk pembelian 16 unit kereta yang akan dioperasikan pada Oktober mendatang itu berasal dari eksternal. Sementara itu, pada Maret-Oktober 2013, Railink akan menggunakan kereta milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian Perhubungan.
Dari segi operasional, saat ini jalur sepanjang 28 kilometer telah selesai dibangun. Jalur yang sudah ada itu diremajakan oleh KAI serta satuan kerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Kereta bandara itu nantinya akan melewati Stasiun Medan-Aras Kabu-Kuala Namu. Jalur yang saat ini telah ada adalah Stasiun Medan-Stasiun Aras Kabu. Sedangkan selebihnya merupakan jalur baru.
Direktur Teknik dan Operasi Railink Husein Nurroni mengatakan kereta itu mampu menampung 172 penumpang tiap set atau 3.000 sampai 4.000 penumpang per hari. "1 juta-1,3 juta penumpang per tahun," katanya.
Ia menjelaskan, tarif yang diberlakukan untuk setiap penumpang sebesar Rp 80.000 sekali jalan. Tarif dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 28 Tahun 2012. Peraturan tersebut menetapkan pedoman perhitungan dan penetapan tarif angkutan orang dengan kereta api.
Railink merupakan perusahaan patungan dua badan usaha milik negara di bidang transportasi, yaitu KAI dan PT Angkasa Pura II. Railink dibentuk dengan bidang usaha utama angkutan kereta api bandara serta pengusahaan stasiun antara kota dan bandara di seluruh wilayah Indonesia.
MARIA YUNIAR