TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda sering bertengkar dengan pasangan, jangan dulu menyalahkan orang lain. Cobalah teliti apakah kualitas tidur Anda cukup baik. Sebuah penelitian menunjukkan, kualitas tidur yang buruk bisa membuat pasangan merasa tidak dihargai. (Baca juga: 5 Kebiasaan yang Ganggu Kualitas Tidur)
Studi yang dilakukan peneliti dari University of California, Berkeley, menunjukkan kualitas tidur yang buruk bisa berperan terhadap perasaan kurang dihargainya pasangan. Sebab kurang tidur membuat seseorang "merasa capek untuk mengucapkan terima kasih". (Baca juga: Menurunkan Berat Badan, Perbaiki Kualitas Tidur)
"Tidur yang buruk bisa membuat kita lebih egois, misalnya kita lebih memprioritaskan kebutuhan sendiri dibanding pasangan," kata kepala peneliti Amie Gordon, psikolog dari University of California, sebagaimana dilansir Medical Daily, Ahad, 20 Januari 2013.
Peneliti mengatakan bahwa temuan ini menjelaskan ketergantungan emosional dari pola tidur pasangan dan menawarkan bukti menarik bahwa kurang tidur membuat seseorang menjadi kurang sensitif pada kebutuhan dan perasaan pasangan. "Anda mungkin tidur seperti bayi, tapi jika pasangan Anda tidak, Anda mungkin akan menggerutu," kata Gordon.
Dalam studinya, peneliti melibatkan lebih dari 60 pasangan berusia 18-56 tahun. Dalam sebuah eksperimen, partisipan diminta untuk menjaga pola tidur harian mereka. Pada eksperimen lainnya, pasangan itu direkam ketika ikut dalam tugas penyelesaian masalah. Peneliti mengatakan bahwa mereka yang punya punya kualitas tidur yang buruk memperlihatkan kurangnya apresiasi terhadap pasangannya.
Untuk memastikan buruknya kualitas tidur tidak merusak hubungan, Gordon menyarankan agar orang selalu menunjukkan apresiasi dan mengucapkan terima kasih ketika pasangannya melakukan sesuatu yang baik. Hasil temuan ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychologists di New Orleans, pada Sabtu, 19 Januari 2013 lalu.
AMIRULLAH