TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasional Thamrin Nine, Nelvins Lie, mengharapkan gedung Thamrin Nine yang terdiri atas ANZ Square dan UOB Building beroperasi pada senin pekan depan atau 28 Januari 2013. “Kami harapkan pekan depan beroperasi,” kata Nelvins kepada Tempo, Selasa malam, 22 Januari 2013.
Untuk sementara, kata Nelvins, penyewa belum dapat menggunakan ruangan di ANZ Square. Sistem kelistrikan gedung ANZ Square yang ada di basement 3 dan 4 dimatikan sesaat sebelum air bah menenggelamkan basement Thamrin Nine. Listrik yang kini digunakan untuk menyalakan lantai dasar ANZ Square merupakan sistem darurat. “Cuma bisa buat lampu,” katanya.
Namun, kata dia, UOB Tower tidak mengalami gangguan. Sistem kelistrikan di UOB Tower ada di lantai 9. “Tower enggak ada gangguan. Tapi hanya beberapa kantor yang buka, rata-rata bank,” kata Nelvins. Seusai bencana, kata dia, pengelola gedung akan melakukan audit dan melibatkan para penyewa.
Sementara itu, setidaknya 5 mobil dari basement 2 Thamrin Nine sudah diderek hingga sore tadi. Penderekan mobil keluar dari basement sempat mengalami gangguan. Mobil pemadam kebakaran yang diparkir di ramp basement untuk menyedot air harus dipindahkan terlebih dulu.
Senin lalu, sebanyak 28 mobil diderek keluar dari basement 1. Malam ini, sisa 14 mobil yang terparkir di basement 2 juga akan dikeluarkan. Di basement 3, tak kurang dari 3 mobil masih terparkir dan berselimut lumpur.
Berdasarkan pantauan Tempo, air keruh bercampur tanah merah, sampah, dan solar masih menggenangi basement 3 hingga semata kaki. Sebagian basement gedung ambrol, di antaranya lift, dan ruang penyimpanan. Bau solar memenuhi udara di basement 3. Basement 4 masih terbenam air keruh.
Kondisi mobil yang terparkir di basement juga rusak berat. Ada sebuah mobil Toyota Innova yang kaca depannya pecah, dan bemper depannya koyak. Diduga kerusakan ini muncul akibat tergerus arus air. Basement Thamrin Nine sendiri memiliki tiga pintu: selatan, utara, dan barat. “Air menerjang bukan cuma dari tanggul jebol di Latuharhary, tapi dari Kali Cideng,” kata Nelvins.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu mengatakan hambatan terbesar dalam menyedot air adalah sulitnya mobil menjangkau air. “Kami juga sampai sekarang menunggu mobil penyedot lumpur,” katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI