TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mengusulkan agar pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) ditetapkan nol persen. Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendukung program mobil murah itu. "Kami usulkan pajaknya nol persen," kata dia di kantornya, Selasa, 22 Januari 2013.

Sejauh ini, kata Budi, sudah ada lima produsen mobil yang meminta izin untuk memproduksi mobil murah. "Ada Suzuki, Daihatsu, Toyota, Honda, dan Nissan," kata dia. Dia mengatakan pada 2013 produksi mobil murah ditargetkan mencapai 40 ribu unit dan ini masih bisa ditambah.

Dia memperkirakan Toyota dan Daihatsu akan mulai memasarkan mobil-mobil murah tersebut pada awal 2013, sementara Honda akan menjualnya pada September tahun yang sama. Toyota dan Daihatsu menjagokan varian city car kembar Agya dan Ayla, sedangkan varian yang diusung Honda belum jelas.

Pemerintah, kata Budi, berjanji untuk memberi insentif mendukung program mobil murah ini. Namun dia mengatakan, sistem birokrasi yang bertingkat dan melibatkan banyak instansi, antara lain Kementerian Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat, membuat pemberian insentif ini tidak bisa cepat. "Tapi yakinlah, aturan ini segera diterbitkan pemerintah," ujarnya.

MARIA YUNIAR