TEMPO.CO, Bekasi - Bentrokan antar-kelompok memperebutkan lahan parkir di Kota Bekasi menimbulkan korban. "Satu korban tewas, korban lainnya kritis," ujar Herlan, 25 tahun, salah satu saksi yang melihat kejadian, Jumat, 25 Januari 2013.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Gelanggang Olahraga Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kamis, 24 Januari 2013, sekitar pukul 22.00 WIB. Korban tewas diketahui bernama Rifky Irwansyah alias Bongki, 27 tahun, sedangkan korban luka bernama Agus Fadillah, 33 tahun.
Menurut Herlan, kedua korban merupakan preman yang kerap meminta iuran parkir dan upah kepada sejumlah pedagang di area GOR. Ia menduga, kedua preman itu dibunuh oleh sekelompok pemuda yang menyerang untuk merebut lahan parkir di kawasan tersebut. "Saya sempat dimintai uang parkir dengan paksa oleh salah satu korban," katanya.
Warga yang tinggal di sekitar GOR itu mengetahui bentrokan tersebut ketika pulang kerja. Namun ia mengaku tidak melihat detail bentrokan. "Saya mendengar keributan, dan melihat sekeremunan orang berlari-larian dari kejauhan," kata buruh pabrik di Bantargebang itu.
Selang beberapa menit kemudian, menurut dia, suara keributan meredam. Herlan pun sempat ingin melihat ke lokasi, tapi tertahan karena polisi sudah melakukan penanganan. Ia mengatakan, di sekitar lokasi terlihat beberapa senjata tajam dan pecahan botol minuman keras yang berjatuhan.
Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Selatan, Komisaris Edi Susilo, membenarkan penemuan kedua korban tersebut. Menurut Edi, korban tewas mengalami luka bacok di kedua kaki, perut, tangan sebelah kiri, dan punggung. "Tubuh korban dipenuhi tato," ujar Edi.
Sementara korban kritis mengalami luka bacok di kaki dan tangan kiri, punggung, serta pinggang. Namun, Edi belum memastikan kedua korban akibat bentrokan antar-kelompok yang berebut lahan parkir. Sebab, saat di lokasi, dirinya tidak menemui bentrokan.
MUHAMMAD GHUFRON