TEMPO.CO, Jakarta - Citi Country Officer Indonesia, Tigor M. Siahaan, membenarkan pihaknya melakukan restrukturisasi pegawai. Lebih dari seratus pegawai pensiun dini. "Restrukturisasi harus dilakukan sehingga lebih baik. Ada berapa cabang kinerjanya tak seperti yang diharapkan," ucap Tigor usai meninjau lokasi banjir di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 25 Januari 2013.
Tigor menjelaskan, dua cabang Citi akan tutup lantaran memperhitungkan capaian laba dan jumlah nasabah. Pegawai di dua cabang itu sebagian direlokasi ke unit-unit lain, sedangkan sisanya pensiun dini. "(Penawaran ini) Diterima dengan baik oleh teman-teman semua, 99 persen sudah selesai," katanya.
Sebelumnya dikabarkan 100 karyawan Citi mengadu ke Kementerian Tenaga Kerja perihal pemutusan hubungan kerja sepihak yang dilakukan Citi pada pertengahan bulan ini. Mereka juga mempermasalahkan kecilnya pesangon yang diberikan.
Soal pesangon, Tigor menyatakan pihaknya memberikan pesangon di atas yang diatur Undang-Undang Tenaga Kerja. "Kami berikan gaji yang berapa kali lipat itu, lalu kami tambahkan lagi. Jauh di atas undang-undang. Makanya dianggap golden handshake," ujarnya.
Tigor menjelaskan, restrukturisasi ini merupakan bagian dari program evaluasi kinerja yang dilakukan Citi secara bertahap. "Kami melihat secara bisnis," ujarnya. Ia pun membantah jika program ini dikaitkan dengan kebijakan kantor pusat Citi di New York sebelumnya. Citi pernah melansir akan melakukan efisiensi dengan memutus hubungan kerja 11 ribu pegawainya di kantor Citi seluruh dunia.
MARTHA THERTINA