TEMPO.CO, Jakarta - Pengajuan dana untuk penanganan flu burung pada itik belum juga disetujui oleh Kementerian Keuangan. Padahal, Kementerian Pertanian sudah mengajukan usul adanya anggaran baru khusus penanganan flu burung sebesar Rp 221 miliar kepada Kementerian Keuangan sejak dua pekan lalu.
Menteri Pertanian Suswono malah menilai Kementerian Keuangan seperti enggan untuk menyetujui pengucuran dana tersebut dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara 2013. “Malah Kementerian Keuangan minta supaya dilakukan realokasi dari anggaran pertanian. Padahal Kementerian Pertanian punya target-target rutin yang harus dijalankan,” katanya, Jumat, 25 Januari 2013.
Karena belum mendapat lampu hijau, menurut Suswono, Kementerian Pertanian mencoba menyisir kembali anggaran mana yang bisa direalokasi untuk flu burung. Ternyata, ada potensi sekitar Rp 50 miliar dari anggaran pertanian yang bisa digunakan sementara untuk penanganan flu burung. “Potensi anggaran ini untuk jaga-jaga flu burung, termasuk penggantian depopulasi.”
Sedangkan untuk itik yang sudah mati karena terserang flu burung, Suswono tengah mendekati perusahaan-perusahaan swasta. Nantinya, perusahaan swasta diminta untuk mengalokasikan dana CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) untuk peternak yang mengalami serangan flu burung pada itik.
“Tapi bentuk penggantiannya apakah uang tunai, bibit itik, atau kandang, belum tahu. Pekan ini dibahas intens dan akan diputuskan dalam rapat di tingkat Kementerian Koordinator Perekonomian,” kata Suswono.
Seperti diketahui, peternak itik lokal mengalami kerugian akibat serangan virus avian influenza (AI) berkode clade 2.3.2 atau jenis virus lebih ganas dari AI yang selama ini ditemukan di Indonesia. Virus avian influenza atau flu burung yang selama ini endemis di Indonesia sejak 2003 berkode clade 2.1.3, yang hanya patogen pada unggas golongan ayam.
Namun, kini virus AI yang menyerang itik berbeda dengan jenis sebelumnya karena memiliki clade 2.3.2 yang lebih patogen menyebabkan tingkat kesakitan dan kematian cukup tinggi pada itik.
Kementerian Pertanian mencatat, jumlah itik yang mati akibat terserang flu burung mencapai 242 ribu ekor. Flu burung menyerang itik di 69 kabupaten dan 11 provinsi. Saat ini, pemerintah telah menunjuk lima perusahaan untuk memproduksi vaksin yang mampu menangkal virus flu burung pada itik.
ROSALINA