TEMPO.CO, Bandung - Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat mengundang para kandidat peserta pemilihan kepala daerah untuk memeriksa surat suara hari ini. "Kalau tidak hadir berarti dianggap setuju," kata Sekretaris KPU Jawa Barat Heri Suherman di kantornya, Sabtu, 26 Januari 2013.
Menurut Heri, aturan pilkada mewajibkan KPU meminta persetujuan pasangan calon untuk contoh surat suara sebelum dicetak pada hari ini. Sejak dua hari lalu, undangan sudah dikirim KPU untuk meminta setiap pasangan calon, atau tim pemenangan yang mewakilinya, melihat langsung contoh surat suara itu.
KPU menunggu kehadiran setiap calon atau tim kampanye yang mewakilinya hingga pukul 4 sore untuk memeriksa surat suara itu. "Apabila tidak dapat hadir pada waktu yang sudah kami tentukan, kami mohon calon yang tidak hadir menyetujui surat suara itu," kata Heri.
Dia menunjukkan contoh lembaran surat suara Pilkada Jawa Barat. Ukurannya: panjang 42 sentimeter dan lebar 24 sentimeter. Ada lima pengaman pada surat suara itu. "Soal letaknya, tidak akan disebutkan," kata dia.
Cetakan surat suara itu berisi nomor urut, foto, dan nama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur peserta Pilkada Jawa Barat. Khusus nama calon gubernur nomor urut 2, yakni Irianto M.S. Syafiuddin, satu-satunya yang mencantumkan nama aliasnya, yakni Yance, yang dituliskan di bawah nama lengkapnya.
Soal ini, Heri menjelaskan, pencantuman nama kandidat mengikuti penulisan nama dan gelar yang tercatat dalam kartu tanda penduduk yang bersangkutan. Yance, yang diusung Partai Golkar, nama aliasnya tercantum dalam identitas penduduknya. "Itu ada dalam KTP," katanya.
Dia mencontohkan penulisan nama kandidat calon gubernur nomor urut 3, yakni Dede Yusuf Macan Effendi, merupakan nama resmi yang dipakai calon itu setelah menggantinya lewat proses di pengadilan negeri. "Dulu namanya Yusuf Macan Effendi," kata Heri.
Heri menjelaskan, foto yang digunakan dalam contoh surat suara itu sama dengan yang digunakan dalam poster sosialisasi Pilkada Jawa Barat, yang sudah dirilis KPU. Foto itu sengaja dipilih sebagai contoh foto yang digunakan karena sudah mendapat persetujuan setiap tim kampanye saat membuat cetakannya. "Tapi kita sengaja mengundang hari ini untuk meyakinkan lagi," ujarnya.
AHMAD FIKRI