TEMPO.CO, Kairo - Setidaknya 26 orang tewas di kota Mesir Port Said, dalam bentrokan yang dipicu oleh hukuman mati 21 terdakwa atas kerusuhan sepakbola tahun lalu. Para pendukung terdakwa berusaha menyerbu penjara tempat ke-21 terdakwa ditahan dan menyerang kantor polisi.
Ke-21 orang itu dijatuhi hukuman atas kerusuhan yang menewaskan 74 orang setelah pertandingan sepak bola di stadion Port Said Februari tahun lalu. Kekerasan Sabtu berbarengan dengan peringatan kedua tahun pemberontakan yang menggulingkan Hosni Mubarak.
Seluruh terdakwa yang dijatuhi hukuman mati pada hari Sabtu adalah penggemar klub al-Masry. Ketika vonis diumumkan oleh hakim di pengadilan Kairo, keluarga korban bersorak.
Namun, putusan menyebabkan pendukung terdakwa mengamuk di Port Said. Dua petugas polisi ditembak mati di luar penjara. Setidaknya 24 orang tewas dan sekitar 300 terluka dalam bentrokan lebih lanjut, kata para pejabat.
Direktur rumah sakit di kota pesisir itu mengatakan dua pemain sepak bola adalah salah satu dari 26 orang yang tewas. Dr Abdel-Raham Farah menyatakan Mahmoud Abdel-Halim al-Dizawi, pemain sepak bola di klub Al-Marikh, ditembak tiga kali dan meninggal. Pada waktu tak selang lama, Tamer al-Fahla, seorang pemain sepak bola tim utama Al-Masry, juga ditembak mati dalam perjalanan menuju klubnya.
Klub ini berada dekat penjara tempat para tersangka kerusuhan 2012 ditahan. Militer dikerahkan untuk memulihkan keamanan.
AP | ABC NEWS | TRIP B