TEMPO.CO, Manado - Jalur trans Sulawesi, tepatnya di ruas jalan antara desa Senduk dan Desa Ranowangko Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dihantam tanah longsor. Jalan akses utama menuju ke Gorontalo dan Sulawesi Tengah ini terputus. Akibatnya, ratusan kendaraan yang akan melintas dari Kota Manado terpaksa harus parkir karena tak bisa melintas di kawasan tersebut.
Tanah longsor yang terjadi di Gunung Bugis ini terjadi pukul 11.00 Wita, Ahad, 27 Januari 2013. Sejak Sabtu lalu, hujan deras mengguyur Sulawesi Utara.
Septy Saroinsong, salah satu tokoh masyarakat di Desa Senduk, mengatakan hingga saat ini desa tersebut masih terisolasi. Longsor yang terjadi bukan hanya di perbatasan dari Kota Manado, melainkan juga perbatasan dengan Minahasa Selatan, tepatnya di Desa Munte. "Jadi kami berada di tengah tanah longsor. Tidak ada kendaraan yang bisa lewat, baik dari arah Manado maupun dari arah Minahasa Selatan. Kami sendiri tidak tahu sudah berapa panjang antrean dari arah Minahasa Selatan," kata Septy kepada Tempo, Ahad, 27 Januari 2013.
Septy melanjutkan, masyarakat di Desa Senduk sangat berharap Badan Penanggulangan Bencana untuk segera turun tangan membersihkan jalan dari tanah longsor tersebut. "Kalau dibiarkan kami yang akan terisolasi. Selain itu, antrean panjang juga akan terjadi karena memang tidak boleh lewat," kata Septy.
Sementara itu, putusnya jalur trans Sulawesi ini rupanya juga bukan hanya disebabkan tanah longsor di kawasan Desa Senduk. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, rupanya di Kabupaten Minahasa Selatan juga terjadi banjir bandang, tepatnya di Kelurahan Matani Tumpaan. Kelurahan Matani Tumpaan juga berada di lintasan jalur trans Sulawesi. Kabarnya, ada tiga rumah yang hanyut di kawasan tersebut.
Baca Juga:
ISA ANSHAR JUSUF