TEMPO.CO, Bogor - Suasana rumah kontrakkan milik Hajjah Anih di Kampung Rawa Hingkit, RT 01/01, Limus Nunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor, ramai dikunjungi warga. Rumah itu menjadi tempat penyekapan anak Nassarudin oleh Fadlun Haryanto, 29 tahun.
Warga sekitar hanya mengetahui Fadlun berprofesi sebagai tukang servis komputer panggilan. Menurut anak ibu Hajjar Anih, Ina Rohamah, 55 tahun, Fadlun dan istrinya sudah hampir 2 tahun mengontrak rumah ibunya.
Bahkan Fadlun ingin mengontrak kamar sebelahnya. Fadlun, termasuk orang yang agak tertutup, karena jarang sekali bersosialisasi dengan tetangga. "Orangnya agak pendiam, ngomongnya jarang, ngak gaul gituh," ujar Sumarni, warga sekitar, Sabtu 26 Januari 2013.
Tersangka mempunyai seorang istri yang sering mengobrol dengan tetangganya. Ina mengaku mengenal istrinya dengan panggilan Mamah Daffa, karena mempunyai anak sekitar 3 tahun bernama Daffa. "Kalau Mamah Daffa orangnya manis, tidak pakai jilbab, dia agak gaul dan sering mengobrol," ujarnya.
Namun selama 3 bulan terakhir Mamah Daffa pergi meninggalkan Fadlun sendirian. Sejak itulah ada seorang teman Fadlun yang sering menginap. Fadlun sering naik motor Yamaha Mio berwarna putih dengan nomor polisi F-2439-BA. Terkadang ia sendirian atau membonceng teman lelakinya.
Tetangganya pun tidak ambil pusing, karena diduga teman prianya itu masih saudara Fadlun. "Selama ini saya tidak tahu kalau rumah kontrakan ibu saya dijadikan tempat persembunyian penculik anaknya Nassar, sama sekali tidak menyangka," kata Ina.
Sumarni, mengatakan, selama 2 tahun Fadlun dan istrinya tinggal di rumah tersebut, tidak pernah mendengar anak pasangan ini menangis. Bahkan Sumarni baru tahu kalau di rumah kontrakan ibu Ani ternyata ada anak kecil.
Sampai petang hari, rumah kontrakan di Jalan S. Parman ini masih banyak dikunjungi warga untuk melihat dari dekat, tempat disembunyikannya korban penculikan Siti Nurjanah, anak Nassar KDI, yang diculik sejak 17 Januari 2013.
DEFFAN PURNAMA