Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Majukan Iptek, Indonesia Berguru ke Korea Selatan  

image-gnews
Para ilmuwan University of Central Florida, AS menganalisis 2.500 sampel dari organisme laut di labroratorium. Foto: sciencedaily.com
Para ilmuwan University of Central Florida, AS menganalisis 2.500 sampel dari organisme laut di labroratorium. Foto: sciencedaily.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berkiblat ke Korea Selatan dalam mengembangkan inovasi sains dan teknologi. Negeri Ginseng telah membuktikan mampu lepas dari ketergantungan teknologi negara maju dan bisa membangun dengan teknologi sendiri. Bahkan Korea kini berstatus sebagai negara maju yang terus mengejar prestasi tetangganya, Jepang.

"Korea punya pengalaman mengembangkan iptek yang bagus. Kita bisa mencontoh mereka," kata Dudi Hidayat, peneliti Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappiptek) LIPI, Senin, 28 Januari 2013.

Korea menjadi salah satu peserta seminar Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Research and Technology 2013 yang dibuka di Auditorium LIPI hari ini. Seminar untuk membahas kerangka strategis pengembangan sains dan teknologi antar-negara-negara anggota APEC ini digelar Pappiptek LIPI bersama Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Korea Selatan serta Science and Technology Policy Institute.

Acara yang akan berlangsung hingga 1 Februari ini juga diikuti Amerika Serikat, Cina, Rusia, India, Prancis, Meksiko, Kanada, Australia, Papua Nugini, Cile, Taiwan, Laos, Iran, Nepal, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Jepang. Sejumlah organisasi riset internasional dan pakar juga diundang.

Kepala Divisi Riset Sistem Manajemen Sains dan Teknologi LIPI, Trina Fizzanty, mengatakan, pertemuan ini penting untuk bertukar pikiran tentang teknologi antara negara maju dan negara berkembang. "Indonesia bisa mempelajari teknologi yang dapat diadaptasi dari negara lain," ujarnya.

Pengembangan teknologi di Indonesia berfokus pada tujuh bidang, yakni pangan, energi dan air, kesehatan, pertahanan, transportasi, informatika, dan material maju. Seluruhnya membutuhkan inovasi sains dan teknologi yang sesuai supaya dapat dikembangkan, terutama pada skala industri.

Dudi mengatakan, sektor industri di Indonesia kurang menyerap teknologi hasil lembaga riset dan universitas. Ini wajar karena negara berkembang biasanya lebih banyak mengambil teknologi dari luar negeri. Namun, tidak semua negara berkembang mampu mengadopsi teknologi dari negara maju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, pengalaman Korea Selatan penting sebagai pelajaran. Sekitar tahun 1960, Korea masih bergantung pada teknologi dari Amerika Serikat dan Eropa. Namun, sejak 1980, bangsa Korea mengembangkan teknologi sendiri. "Pengguna teknologi impor akhirnya bisa menghasilkan teknologi sendiri," kata Dudi.

Direktur Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Research and Technology, Jeong Hyop Lee, mengatakan, butuh waktu puluhan tahun dan upaya keras bagi Korea untuk bangkit dan mandiri teknologi. Korea mengawalinya dengan mengerahkan tenaga kerja murah untuk memproduksi barang ekspor, terutama ke pasar Amerika. Mereka pun terus melakukan alih teknologi dari negara-negara maju. Hingga akhirnya berfokus mengembangkan teknologi untuk industri berat (otomotif, kapal, elektronik), dan kimia.

"Kini Hyundai menjadi industri otomotif peringkat lima dunia," ujar Lee, menyebutkan keberhasilan Korea mengembangkan industri otomotif, salah satu industri berat yang teknologinya digarap serius sejak 1980-an.

Kepala Pappiptek LIPI, Husein Avicenna Akil, mengatakan, langkah Korea Selatan patut ditiru, meski tidak gampang. Indonesia tidak dapat selamanya menggantungkan teknologi asing. "Kondisi kita berbeda dengan negara berkembang lain dan negara maju."

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

3 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia


Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

4 hari lalu

 Kereta Cepat Jakarta Surabaya Buatan Anak Bangsa. (Tangkapan Layar Youtube LPDP RI)
Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

27 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

30 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

30 hari lalu

Grab Indonesia meluncurkan 20 unit taksi listrik merek Hyundai bertipe  Hyundai IONIQ EV di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 27 Januari 2020. Peluncuran itu dihadiri oleh Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan President Director of Hyundai Motor Indonesia Sung Jo Ha. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.


10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

30 hari lalu

Asus Zenbook Duo model UX8406 dipamerkan di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Laptop ini hadir dengan dua layar yang dilindungi Corning Gorilla Glass, didukung oleh OLED Touchscreen dengan kecerahan maksimum hingga 500 nits. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.


Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

35 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.


Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

40 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Zulkifli Hasan juga mengatakan bahwa memang ada gangguan persediaan dalam negeri. Oleh karena itu, kata dia, Bulog sudah mengimpor 2 juta ton beras pada 2023, dan mengimpor 2 juta ton lagi pada 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.


Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

44 hari lalu

Logo Huawei. REUTERS/Edgar Su
Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri