TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Barat menembak mati dua orang perampok kendaraan bermotor yang biasa beroperasi di Depok dan Jakarta Barat. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, mengatakan penembakan terpaksa dilakukan karena mereka mencoba melarikan diri saat pengembangan kasus untuk melihat barang bukti. Sementara itu, satu pelaku lain yang tidak melarikan diri selamat.
Pelaku yang tewas bernama Bahrudin Al Bahar, 40 tahun, dengan luka tembak di dada. Selanjutnya Heri Doni, 35 tahun, yang tertembak di rusuk dan dada. Sedangkan Ahmad Asrori, 38 tahun, yang biasa menjadi sopir komplotan itu kini mendekam di tahanan. "Ketiganya masuk daftar pencarian orang dan residivis," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, Senin, 28 Januari 2013.
Menurut Hengki, kelompok garong yang menamakan diri Setan Merah itu dicokok di Serang, Banten. Mereka termasuk kelompok yang sering beroperasi. Sejak Desember tahun lalu hingga bulan ini setidaknya telah ada 15 kasus perampokan yang mereka lakukan di sekitar Depok dan Jakarta Barat.
Selain itu, Setan Merah terkenal kerap menodongkan pistol dan mengancam dengan korbannya senjata tajam. Bahkan mereka tidak segan membacok korbannya.
Setiap beroperasi, mereka menggunakan mobil yang ditempeli stiker bertuliskan Red Devil dengan gambar setan merah sedang tersenyum. "Pelaku yang bertugas merampok di-drop di tempat sepi untuk mengambil kendaraan bermotor yang sudah diincar," katanya. Pelaku yang disebut "pemetik" itu lalu membawa kabur kendaraan curian, sementara sopir mengantar pelaku lainnya dan mengambil target lain.
Polisi kini masih mencari empat anggota kelompok yang masih buron. Dari penangkapan tersebut, polisi menyita dua bilah golok, satu air soft gun, satu pucuk senjata rakitan, satu unit mobil Suzuki Swift, satu unit motor Honda Supra, dan satu unit motor Yamaha Jupiter.
ANGGRITA DESYANI