TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan polisi menduga penculikan anak Nassar bukan penculikan biasa. Mereka mencurigai Fadlun Haryanto, 29 tahun, penculik anak pasangan Nassar-Musdalifah terkait jaringan teroris. "Bisa jadi ini salah satu cara untuk dapat dana besar, dengan menculik," ujarnya Senin 28 Januari 2013.
Kecurigaan polisi ini berdasar temuan barang bukti di kontrakan Fadlun, di antaranya laptop, linggis, buku agama, 3 kantong potassium yang merupakan bahan peledak, dan cairan kimia. "Ini indikasi yang berbeda dengan penculikan."Apalagi, isi laptop Fadlun mengundang kecurigaan. "Di dalam laptop ada cara membuat bom sederhana dan cara merampok bank."
Namun, dia mengakui masih perlu penyidikan lebih dalam untuk pembuktiannya. "Masih perlu kami buktikan kedalamannya.Untuk itu, polisi bekerjasama dengan Densus dalam mendalaminya," kata Rikwanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Siti Nurjanah, putri pasangan penyanyi Nassar dan Musdalifah diculik Kamis 17 Januari lalu. Nana, panggilannya, diculik sekitar pukul 09.30 di sekolahnya, SDN 6 Tangerang.
Para pelaku menggunakan sepeda motor Yamaha Mio. Mereka lalu membawa korban ke rumah kontrakan di Jalan S. Parman, Narogong, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, yang selama ini digunakan pelaku untuk menyekap Nana.
Sabtu pagi 26 Januari, Fadlun dibekuk. Satu orang kawannya, berinisial K masih buron.
ATMI PERTIWI