TEMPO.CO, Yogyakarta -- Guru besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Mohtar Mas'oed, menyatakan ilmuwan politik Indonesia harus mulai turun gunung. Menurut dia, ilmuwan harus meriset situasi sosial di akar rumput dan merumuskan strategi untuk memunculkan figur pemimpin berkualitas.
Mohtar menyatakan hal ini ketika memberi tanggapan atas terbitnya buku karya Indonesianis asal Amerika Serikat, William Liddle. Buku itu berjudul Memperbaiki Mutu Demokrasi di Indonesia: Sebuah Perdebatan. Peluncuran buku tersebut berlangsung di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, Yogyakarta, Senin, 28 Januari 2013.
“Ini soal memunculkan aktor yang tepat di tempat dan situasi yang tepat, jadi perdebatannya bukan apakah perubahan ditentukan struktur atau agen,” kata Mohtar.
Mohtar meminjam analisis antropologi ihwal tradisi ketepatan waktu pada masyarakat pemburu yang biasa ada pada literatur antropologi. Dia mengilustrasikan agen yang tepat di situasi yang tepat itu seperti berburu hewan yang harus membunuh buruan saat itu juga ketika ada kesempatan. “Tindakan pemburu itu tak bisa diundur dan juga tak bisa dipercepat karena bergantung pada kesempatan,” kata Mohtar.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM