TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memprediksi inflasi akan tembus 1,1 persen pada Januari tahun ini. Penyebabnya adalah banjir yang merendam Jakarta hingga sepekan kemarin. "Pengaruh banjir, tapi tidak berdampak ke nasional," kata Darmin saat ditemui di kompleks Jakarta Convention Center, usai menghadiri rapat kerja pemerintah, Senin, 28 Januari 2013.
Sebelumnya, Bank Sentral, Darmin menambahkan, memprediksi besaran inflasi sebesar 0,9 persen. Besaran itu dihitung dari rata-rata inflasi dari berbagai daerah. Cuaca buruk yang melanda Jakarta menyebabkan inflasi lebih tinggi di kawasan ini. Sebagai pusat ekonomi, inflasi di Jakarta berpengaruh kuat terhadap inflasi nasional. Darmin berharap inflasi tidak menembus 1,2 persen. “Jangan sampai,” katanya.
Segendang sepenarian, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga memprediksi inflasi lebih tinggi pada bulan ini. Namun, prediksi Agus lebih rendah, yaitu 1 persen.
Cuaca buruk menyebabkan distribusi logistik terhambat dan membengkakkan ongkos operasional. Kepala Pusat Data Informasi dan Data Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Suminto, mengatakan ketika Jakarta dilanda banjir dua pekan lalu, pasokan hortikultura anjlok. “Kiriman menipis akibat cuaca buruk di daerah produksi,” katanya kepada Tempo.
Pada kondisi normal pasokan sayuran mencapai 1.150 ton per hari. Namun, menurut Suminto, cuaca buruk menyebabkan pasokan menyusut hingga 980 ton. Kondisi serupa terjadi pada pasokan buah-buahan yang menurun 40 persen, atau hanya 750 ton per hari.
Sepinya suplai juga dirasakan industri retail modern. Satria Hamid Ahmadi, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, mengatakan pasokan hortikultura kepada 1.800 anggota asosiasi menurun 10-15 persen. Tersendatnya kiriman mulai terasa sejak satu pekan terakhir. Adapun untuk total barang, pasokan berkurang hingga mencapai 70 ribu ton per hari.
AYU PRIMA SANDI | AKBAR