TEMPO.CO, Jakarta -- Orang tua harus mendampingi anak-anaknya ketika mengidolakan seorang artis. Menurut Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia M. Ihsan, anak belum bisa membedakan antara perilaku artis yang baik atau buruk. "Kita orang dewasa mungkin tahu seorang artis tidak layak ditiru karena terlibat narkoba atau perbuatan negatif lain, tapi anak-anak belum bisa membedakan baik atau buruk," kata Ihsan ketika dihubungi Ahad, 27 Januari 2013.
Ihsan menuturkan bahwa psikologis anak-anak cenderung melakukan imitasi atau perbuatan meniru. Usia 1-5 tahun, anak-anak akan meniru orang tuanya tapi ketika diatas itu akan mencari figur-figur dari tempat lain seperti di televisi. Proses imitasi biasanya berlangsung pada usia SD-SMA.
"Mereka meniru cara berpakaian, cara berbicara, perilaku idola akan mereka tiru," kata Ihsan. Kecenderungan ini akan memuncak pada usia SMP dan mulai menurun pada waktu SMA. Karena belum bisa memilah, Ihsan mengimbau orang tua untuk terus mendampingi anak-anaknya.
Ihsan menyarankan agar orang tua memahami akses-akses masuknya pengaruh idola terhadap anak-anak. Orang tua juga diharapkan mampu menjelaskan ukuran boleh mengidolakan artis dan memberi pemahaman bahwa ada idola lain yang lebih layak ditiru, seperti pahlawan. "Diberi pengertian, idola bukan berarti panutan," ujar Ihsan.
Kepada para artis, kata Ihsan, KPAI mengimbau agar menjauhkan diri terhadap perbuatan yang tidak bagus. Para artis diharapkan menjauhi narkoba, seks bebas, pencabulan, dan perbuatan negatif lain. "Harus menyadari bahwa tingkah laku mereka mempengaruhi anak-anak yang mengidolakan mereka," tutur Ihsan.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Narkotika Nasional, Anang Iskandar, mengatakan artis Raffi Ahmad ditangkap BNN dalam pesta narkoba Subuh tadi bersama tiga artis lainnya. "Ada beberapa artis, di antaranya Wanda Hamidah, Irwansyah beserta istrinya (Zaskia Sungkar) dan beberapa orang lainnya teman artis tersebut," ujar dia, Ahad, 27 Januari 2013. Simak berita selebriti dan narkoba.
SUNDARI