TEMPO.CO, Jakarta -- Niat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan rumah susun beserta isinya menemui batu sandungan. Ini disebabkan oleh para korban banjir tidak diperkenankan menerima bantuan di luar kebutuhan primer. “Televisi dan kulkas enggak termasuk,” ujar Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Novizal saat dihubungi Tempo, Senin, 28 Januari 2013.
Novizal mengatakan dana tanggap darurat yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bisa digunakan untuk hal-hal yang benar-benar mendesak dan dibutuhkan. “Yang kalau enggak ada, bisa menimbulkan bahaya lain,” katanya.
Kemudian, Novizal menyatakan pengadaan selain kebutuhan primer untuk para korban banjir harus dilakukan melalui lelang. “Maka itu, kami sekarang mencoba menawarkan kepada pihak donatur dari swasta yang ingin membantu melalui program corporate social responsibilities (CSR),” kata dia.
Namun Novizal mengatakan kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh korban banjir sebagian besar sudah terpenuhi. Menurut dia, yang dibutuhkan oleh para korban banjir saat ini adalah tempat tinggal yang layak. “Kompor dan tempat tidur sudah ada yang menyumbang dari Dinas Sosial dan beberapa pihak swasta,” kata Novizal.
Novizal menegaskan, televisi dan kulkas nantinya akan tetap diberikan kepada korban banjir secara bertahap. “Sudah kami informasikan kepada beberapa perusahaan, tapi, kan, enggak bisa langsung dapat respons,” kata dia.
TRI ARTINING PUTRI