TEMPO.CO, Cilacap - Ahmad Kaspia, imigran Sri Lanka tujuan Australia yang kapalnya pecah di laut Nusakambangan, menyatakan bertolak dari sebuah dermaga di Sri Lanka sejak dua bulan lalu. Ia hendak mencari suaka ke Australia karena situasi perang di Srilanka. "No food, no job," kata Ahmad Kaspia saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Cilacap, Selasa, 28 Januari 2013.
Ia mengatakan, dua imigran lainnya meninggal dunia di perairan selatan Nusakambangan. Kapal yang mereka tumpangi mesinnya mati sehingga terombang-ambing di perairan. Setelah mesin kapal mati, mereka mendayung hingga mendekati Nusakambangan. Kapal menabrak karang, pecah dan karam.
Dua imigran yang tewas adalah Suta Nilason, 24 tahun, dan Tampapela Vijayaraja, 45 tahun. Sedangkan yang dirawat adalah Ahmad Fatheen, 4 tahun, dan Siti Safika Abdul Jabar, 35 tahun.
Wakil Direktur RSUD Cilacap Khozin Sungaidi mengungkapkan, ada lima imigran yang dibawa ke RSUD Cilacap. "Dari jumlah tersebut, dua di antaranya tewas dan dua lainnya dirawat. Sedangkan satu orang laki-laki lainnya menunggu jenazah dan mereka yang dirawat di rumah sakit," kata Khozin.
ARIS ANDRIANTO
Berita Populer:
Dua Imigran Sri Lanka tewas tenggelam di Nusakambangan
43 Imigran Sri Lanka Dibawa ke Pekanbaru