Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Kesulitan Memverifikasi Kanibalisme di Korut  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
REUTERS/Denis Balibouse
REUTERS/Denis Balibouse
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa masih memverifikasi  laporan kanibalisme akibat kelaparan di Korea  Utara.  Kabar tersebut telah diketahui sejak bulan Desember tahun lalu.

Media massa internasional memberitakan seorang pria Korea Utara dieksekusi karena memakan anaknya.  Kabar tersebut memicu kekhawatiran ‘kelaparan tersembunyi’ di tempat kejadian, yakni provinsi Hwanghae dapat meningkatkan insiden kanibalisme. Pejabat Korut menyatakan kasus itu hanyalah kebetulan dan pelakunya telah dieksekusi.

 “Ada laporan sejak beberapa bulan lalu, tapi belum bisa diverifikasi,” kata Marzuki Darusman,  pelapor khusus PBB soal  Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Utara kepada Tempo,  Selasa, 29 Januari 2013.  Meski demikian, PBB tidak dapat menafikan laporan-laporan tersebut. Mereka tetap mencatat dan melakukan penyelidikan.  “Belum ada sumber lain yang bisa memberi penguatan atas laporan tersebut,” kata Marzuki.

Menurut Marzuki, rakyat Korea Utara umumnya tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Selain tanahnya tidak baik untuk pertanian, sistem pemerintahan menyebabkan sumber pertanian dialihkan untuk keperluan pertahanan. “Mereka punya doktrin, prioritas pertama militer, prioritas kedua militer, ketiga militer,” katanya.

Selain itu ada penggolongan penduduk dalam tiga golongan besar. Pertama, mereka yang tinggal di Pyongyang dan dianggap perisai. Yakni keturunan orang-orang yang dianggap pejuang pendiri negara, dan berasal dari generasi Kim Il Sung. Semua keturunan ini diberi hak-hak istimewa untuk tinggal di Ibukota dan sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lapisan kedua, pekerja dan petani yang tidak boleh keluar dari provinsi atau pun kecamatan.  yang paling parah, adalah golongan yang dianggap tidak  bisa dipercaya.  Penggolongan tersebut, menurut Marzuki, adalah kebijakan yang tidak tertulis namun tetap dipertahankan atau dipraktekkan hingga kini.

Penghasilan negara diperoleh dari pemalsuan produk seperti rokok-rokok Amerika, dan dijual ke negara-negara Eropa Timur dan bekas Uni Soviet. Selain itu juga uang palsu dan senjata ringan seperti pistol, yang dipasarkan ke Timur Tengah.  Mereka juga memproduksi semen yang dijual ke Timur Tengah.

Yang terbaru, mereka juga menggambar kartun-kartun animasi Jepang. “Mereka menjadi subkontrak dari perusahaan swasta di Jepang, menggambar manga,” kata Marzuki. Dia mengaku mendapatkan informasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang dan Korea Selatan karena tidak pernah mendapat izin masuk ke Korut. “Mandat pelapor khusus untuk HAM tidak diakui mereka, dan mereka anggap sebagai tindakan diskriminasi,” katanya.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.