TEMPO.CO, Chile - Masih ingat dengan film Tom Hanks yang berjudul The Terminal? Kali ini, seorang turis asal Spanyol, Rodrigo Ben Azul, mengalami hal yang sama seperti Tom Hanks: hidup di terminal bandara. Bedanya, Tom Hanks tinggal di Bandara Internasional John F. Kennedy dan hanya dalam adegan film. Sedangkan Ben Azul menetap di Bandara Santiago, Chile, pada kehidupan nyata.
Kepada surat kabar PubliMetro, Ben Azul bercerita bila ia datang ke Amerika Selatan guna menyelesaikan sengketa dengan anggota keluarga, yang hidup di negara itu. "Saya datang pada bulan November," ujar Ben Azul seperti yang dikutip Mail Online, Senin, 28 Januari 2013.
Permasalahan Ben Azul dengan familinya tak kunjung usai. Sedangkan uang saku sudah menipis dari kantungnya. Mau tak mau, Ben Azul pun kembali ke terminal Aisport Santiago. Ia lewati delapan pekan di sana, bahkan kala Natal dan Tahun Baru, sembari menanti kiriman uang dari keluarga di Spanyol. "Saya ingin kembali ke Spanyol," kata Ben Azul di stasiun televisi Chile, Megavision. "Karenanya saya menunggu keluarga mengirimkan uang untuk membeli tiket pesawat."
Menurut petugas Bandara Santiago, dalam kesehariannya Ben Azul melakukan sejumlah rutinitas. Seperti mengumpulkan troli bagasi dan mengembalikan ke ruang petugas bandara, sehingga bisa mengklaim uang upah. Ketika siang, kata si petugas, Ben Azul mencari makanan serta rokok dari tong sampah. Dan malamnya, ia akan mendatangi sebuah sudut bandara sebagai tempat tidur.
"Kadang ia juga berkeliling terminal dengan troli bagasinya, dan mengenakan earphone di telinga," ujar petugas itu.
Di film The Terminal, Tom Hanks berperan sebagai Viktor Navorski. Ia terjebak di Airport John F. Kennedy selama sembilan bulan. Gara-garanya ada pergerakan revolusi di negara Navorski, Krakozhia. Selama tinggal dalam terminal, Tom Hanks pun akrab dengan petugas di sana. Bahkan ia sempat jatuh cinta dengan seorang pramugari, Amelia, yang diperankan Catherine Zeta-Jones.
Peran Tom Hanks ini terinspirasi dari kehidupan Mehran Karimi Nasseri. Selama 17 tahun, pengungsi asal Iran ini hidup di Terminal I Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle, Paris, Prancis, 1988-2006. Sepanjang itu, Nasseri melewati waktu dengan membaca, menulis di buku harian, serta belajar ekonomi. Dan ke mana pun ia melangkah, troli bagasinya terus dibawa.
Untuk santapan sehari-hari, Nasseri menerima makanan dari pegawai bandara itu. "Ia meninggal di dalam bandara karena penyakit misterius yang dideritanya," tulis Mail Online. "Dan buku harian yang dinamakan The Man Terminal menjadi dasar cerita film Tom Hanks."
PELBAGAI SUMBER | CORNILA DESYANA