TEMPO.CO, Semarang - Pada pemilihan Gubernur Jawa Tengah dipastikan tidak ada calon yang maju melalui jalur perseorangan atau calon independen. Kepastian itu diperoleh karena tidak ada satu pun calon perseorangan yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Tengah.
Ketua KPUD Jawa Tengah, Fajar Subhi Arif, mengatakan selama lima hari telah dibuka pendaftaran, tapi tidak ada satu pun calon perseorangan yang mendaftar. "Sampai ditutup resmi, tidak ada yang mengumpulkan syarat. Maka, kami pastikan Pilgub Jawa Tengah tidak ada calon perseorangan," kata Fajar di Auditorium Universitas Diponegoro Semarang, Rabu, 30 Januari 2013.
Sejak Jumat lalu hingga Selasa pukul 24.00 tadi malam, KPUD membuka pendaftaran calon perseorangan. Namun, tidak ada satu pun ada pendaftar. Tadi malam, KPUD resmi menutup masa pendaftaran calon perseorangan. Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih ikut hadir dalam acara penutupan itu.
Secara khusus, KPUD membuka tempat pendaftaran calon perseorangan, yakni di Auditorium Universitas Diponegoro Pleburan Semarang. Sebanyak 200 petugas sudah disiapkan sebagai verifikator syarat calon perseorangan.
Untuk maju menjadi calon perseorangan di Pilgub Jawa Tengah harus menyerahkan bukti dukungan sebanyak 1.178.737 yang tersebar di 18 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Setelah pendaftaran calon perseorangan ditutup, tahapan pemilihan gubernur selanjutnya ada membuka pendaftaran bakal calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung partai politik. Pendaftarannya akan dibuka mulai 27 Februari hingga 5 Maret 2013 di kantor KPUD Jawa Tengah.
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Teguh Yuwono, sudah memprediksi bahwa pemilihan Gubernur Jawa Tengah tak akan ada calon perseorangannya. "Calon perseorangan di Jawa Tengah itu tidak laku sehingga orang yang akan mencalonkan diri harus berpikir seribu kali untuk maju lewat jalur perseorangan," kata Teguh.
Ia juga mengatakan karakteristik masyarakat Jawa Tengah dalam memilih calon hanya ada tiga, yaitu calon dari kalangan birokrasi, kalangan militer, dan politikus. Selain itu, syarat bukti dukungan yang mencapai 1,1 juta jiwa juga sangat berat untuk dipenuhi.
ROFIUDDIN