TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Daerah I Dinas Perumahan DKI Jakarta, Kusnindar, tak bisa ditemui di kantornya pada Selasa, 29 Januari 2013. Padahal, banyak jurnalis ingin menanyakan perkembangan relokasi warga bantaran Waduk Pluit ke Rusun Marunda.
Telepon genggam Kusnindar yang biasanya selalu aktif juga mati. Gagal dihubungi via telepon, Tempo mencoba menghubungi Kusnindar via layanan BlackBerry Messenger. Tetap saja tak ada balasan yang didapat. Namun, beberapa saat kemudian, mendadak status BlackBerry Kusnindar berganti menjadi "Selamat Tinggal".
Kusnindar sebenarnya cukup rutin hadir di Marunda. Tapi, hari ini, dia tak tampak sama sekali. Kantor pengelola rusun pun ditutup. Seorang bawahan Kusnindar di Marunda malah menghindar ketika hendak dimintai konfirmasi.
Sampai sore ini, sejumlah warga bantaran Waduk Pluit masih menunggu mendapatkan unit rusun di sana, seperti yang dijanjikan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Mereka terpaksa bertahan di unit milik tetangga mereka atau kios-kios kosong yang khusus dibuka untuk mereka. Akibat belum tertampungnya puluhan keluarga ini, Blok 7 dan 8 Cluster B pun terlihat kotor dan tak terawat. Selain jejak lumpur, ada banyak sampah berserakan di lantai.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler:
Golkar Minta Priyo Budi Santoso Diusut
Aceng Terancam 15 Tahun Penjara
KPK Tangkap Perantara Suap Politikus
Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN
Begini Efek Narkoba yang Dipakai Raffi Ahmad
Raffi Ahmad Dapat Narkoba dari Kampung Ambon?