TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan setuju jika Pertamina menaikkan harga gas elpiji seberat 12 kilogram. Alasannya, menurut Dahlan, pengguna gas elpiji jenis itu tidak tergolong masyarakat miskin. "Negara rugi kalau begini terus," ujar Dahlan di kantornya, kemarin.
Persetujuan Dahlan untuk menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram ini dipertanyakan anggota Komisi Energi DPR, Ismayatun. "Apa Pak Dahlan tidak berpikir? Secara korporasi neraca keuangan memang bagus, tapi itu multiplier effect-nya besar," kata Ismayatun, Selasa, 29 Jauari 2013.
Ismayatun menambahkan, DPR memang tidak berwenang mencegah Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram. Namun, dia melanjutkan, masyarakat sudah cukup terbebani dengan kenaikan tarif dasar listrik. "Kenaikan tarif listrik saja sudah memicu kenaikan harga barang lainnya," ujarnya.
Dia mengingatkan pengguna gas elpiji 12 kilogram kebanyakan bisa jadi berasal dari kalangan pengusaha menengah. "Jadi, kalau listrik naik, gas juga naik, ya babak belur," ucapnya.
Ismayatun menambahkan, kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram juga bisa memicu kelangkaan suplai gas elpiji 3 kilogram. Pasalnya, pengoplosan gas ke tabung epiji 12 kilogram akan semakin marak karena harganya jauh lebih mahal.
Kendati Pertamina merugi sampai Rp 4,6 triliun pada tahun 2012 dari penjualan gas elpiji 12 kilogram, Ismayatun menilai keuntungan Pertamina dari bisnis-bisnis lainnya masih terbilang besar. "Bisa disubsidi silang. Dari eksplorasi, pipanisasi, pemasaran pelumas, itu bisnis tidak akan mati," ucapnya. Ia mengingatkan, sejauh ini dividen Pertamina terbesar di antara BUMN lainnya.
MARTHA THERTINA
Berita terpopuler lainnya:
Ini Racikan Narkoba Jenis Baru Raffi Cs
Ada Apa Raffi-Wanda? Ini Kata Yuni Shara
Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN
Kasus Narkoba Raffi, Wanda Jadi Gosip Teman Kampus
Tersandung Narkoba, Wanda Membela Diri di Facebook
Roy Suryo Geram Ada Kasus Pelecehan Petenis
Begini Efek Narkoba yang Dipakai Raffi Ahmad