TEMPO.CO, Jakarta - Kasus suap terkait izin impor daging yang kini menimpa Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq sudah pernah ditulis majalah Tempo edisi 14 Maret 2011. Dalam laporan utama berjudul Impor Renyah Daging Berjanggut itu, Tempo mengulas bagaimana para makelar izin impor dengan leluasa bermain di Kementerian Pertanian.
Salah satu pemain izin impor yang ditulis Tempo adalah Basuki Hariman. Pengusaha ini mengimpor daging sapi dari Australia dengan bendera CV Sumber Laut Perkasa dan PT Impexindo Pratama. Dua perusahaan ini berhak mengimpor daging sebanyak 9.000 ton.
Kuota impor yang dikantongi Basuki termasuk besar untuk ukuran perusahaan importir daging di Kementerian Pertanian. Ini agak janggal. Pasalnya, rekam jejak Basuki tidak kinclong.
Pada 2004 silam, Basuki pernah tersandung kasus pemalsuan barang. Perusahaannya mengemas daging asal India dan menjualnya sebagai daging Australia. Ketika itu, impor daging dari India, dilarang. Toh, Basuki tetap bisa melenggang.
Sumber Tempo berbisik, Basuki bisa lolos karena merapat ke Suripto, anggota Majelis Syuro PKS. Basuki bisa mengenal bekas anggota Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN)kini Badan Intelijen Negara (BIN)lantaran diperkenalkan oleh Tafakur Rozak Soedjo, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Alam Watch.
Pada 2010 lalu, Basuki menemui Rozak di kantor lembaga riset itu di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Rozak jualah yang mempertemukan Basuki kepada Direktur Jenderal Peternakan (waktu itu) Prabowo Respatiyo Caturroso. Oleh Rozak, Basuki diperkenalkan sebagai "orangnya Suripto."
Berkat label itu, Basuki bisa keluar masuk dengan leluasa di Kementerian Pertanian. Pada laporan majalah Tempo Maret 2011, Rozak, Suripto, dan Basuki membantah semua kabar ini.
Untuk membaca majalah Tempo secara online, bisa klik di sini.
RETNO SULISTYOWATI, AGOENG WIJAYA, NIEKE INDRIETTA, FERY FIRMANSYAH
Berita Terpopuler Lainnya:
Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan
Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah Lu Pulang...
Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging
Kasus Le Meridien, Abraham: Tunggu Kejutan
KPK Sita 2 Plastik Penuh Duit Pecahan Rp 100 Ribu