TEMPO.CO, Phoenix - Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Seorang pria berusia 70 tahun kini menjadi buruan aparat kepolisian Kota Phoenix di negara bagian Arizona karena menembak tiga orang dan menyebabkan salah satu korbannya tewas.
Sang pelaku, Arthur Douglas Harmon, menembakkan senjatanya dalam sebuah pertemuan hukum di kantor firma hukum Osborn Maledon. “Pertemuan itu rupanya tidak seperti yang diinginkan Harmon sehingga ia marah dan menembaki orang-orang di dalam ruang,” kata juru bicara kepolisian Phoenix, Steve Martos.
Akibatnya, seorang pengacara bernama Steve Singer berusia 48 tahun tewas. Seorang korban lainnya, yakni pria berusia 43 tahun, kini dalam kondisi kritis. Korban ketiga adalah seorang perempuan yang masih dirawat karena luka tembak.
Harmon berhasil kabur mengendarai sedan Kia Optima sewaan. Polisi telah menyergap rumah pelaku, tapi ia tidak berada di sana.
Namun, Martos menegaskan, insiden ini bukanlah penembakan massal seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Polisi menduga Harmon memang sudah membidik Singer dan korban yang kini dalam kondisi kritis.
Insiden ini terjadi bersamaan saat mantan anggota parlemen dari Arizona, Gabrielle Giffords, yang pernah menjadi korban penembakan, mendesak Kongres Amerika Serikat untuk membatasi kepemilikan senjata api. Giffords menuntut Kongres bertindak tegas untuk mengurangi kekerasan yang melibatkan senjata api.
Giffords ditembak di kepala pada Januari 2011 lalu, ketika dia menemui konstituennya di Tucson, Arizona. Akibat serangan ini, enam orang tewas, termasuk hakim federal Amerika dan seorang anak perempuan berusia 9 tahun. Giffords selamat meski mengalami luka parah.
LOS ANGELES TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Heboh Lain
Merpati Berminat Ambil Alih Rute Batavia
Raffi Ditangkap, Apa Kata Peramal Soal Karirnya?
Tersandung Kasus Suap, PKS Rapat di Lembang?