TEMPO.CO, Los Angeles -- Nguyen Quoc Quan, warga Amerika Serikat keturunan Vietnam, akhirnya menginjakkan kaki kembali ke tanah airnya pada Rabu malam waktu setempat. Aktivis pro-demokrasi itu sempat ditahan selama sembilan bulan di Saigon, Vietnam, atas tuduhan upaya penggulingan pemerintah.
Saat tiba di bandara internasional Los Angeles, Quan disambut ratusan pendukung, termasuk istrinya, Huong Mai Ngo. “Aku sangat mencintaimu dan merasakanmu meski aku berada di penjara,” katanya kepada sang istri, mesra.
Pembebasan Quan cukup mengejutkan walaupun Amerika Serikat melakukan tekanan diplomatik untuk membebaskan pria tersebut. Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan Quan bebas karena ia telah mengakui kesalahannya sehingga diberi kesempatan untuk berkumpul kembali dengan keluarganya di Amerika Serikat.
Dalam konferensi pers singkat, Quan berkisah dirinya ditahan dalam sebuah ruangan sempit dengan pengawasan khusus. Ia tidak diperbolehkan bertemu siapa pun kecuali anggota Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Saigon. “Saya sangat bersyukur dapat bebas. Tapi masih ada sejumlah tahanan politik. Mereka adalah orang-orang yang saya kasihi,” ujar Quan, sedih.
Quan ditahan April lalu karena memiliki hubungan dengan partai politik terlarang, Viet Tan. Ia dituding melatih para aktivis kemampuan komputer dan merekrut anggota baru di Vietnam. Meski PBB menyatakan partai tersebut merupakan organisasi damai, pemerintah Vietnam menuding mereka kelompok teroris.
AP | LOS ANGELES TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI