TEMPO.CO, Jakarta - Para lulusan kejar paket C yang setara dengan Sekolah Menengah Atas tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi di tahun 2013.
Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Akhmaloka, menjelaskan kondisi itu adalah konsekuensi pemberlakuan sistem pendaftaran online tahun ini.
Sistem registrasi online itu mengharuskan siswa untuk mendaftar dengan nomor pokok sekolah nasional dan memasukkan nilai rapor. "Padahal, Paket C tidak ada rapor dan tidak ada peringkat sekolahnya," kata Akhmaloka ketika ditemui di gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jumat, 1 Februari 2013.
Sebagai solusinya, para lulusan paket C itu masih bisa masuk universitas negeri melalui program Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri.
Tidak hanya lulusan Paket C, Akhmaludin juga menuturkan bahwa seleksi nasional tahun ini hanya boleh diikuti lulusan 2013. Siswa lulusan 2012 dan 2011 masih boleh mencoba jadi mahasiswa, tapi harus lewat program seleksi masuk bersama perguruan tinggi.
SNMPTN tahun ini dilaksanakan secara gratis dan tanpa ujian tertulis. Siswa yang nilai rapor SMA-nya bagus dan punya prestasi lain bisa lolos. Pemerintah menyediakan 50 persen kursi perguruan tinggi untuk seleksi model ini.
Sedangkan 30 persen kursi PTN sisanya diperebutkan lewat program seleksi masuk bersama. Untuk lolos lewat jalur ini, calon mahasiswa harus melalui ujian tertulis. Sisa kursi diserahkan pada perguruan tinggi untuk diisi lewat jalur mandiri.
Untuk melengkapi proses registrasi online, setiap sekolah harus mengisi data sekolah dan siswanya paling lambat 8 Maret 2013. Sampai saat ini, jumlah sekolah yang sudah mendaftar sebanyak 11.695 sekolah dari 27.630 yang ada. Ada sejumlah sekolah yang dilarang ikut karena memalsukan data nilai siswa.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?
Apa Bukti Luthfi Hasan Terlibat? Ini Jawaban KPK
Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah
Ketua PBNU Doakan Suswono Selamat dari KPK