TEMPO.CO, Jayapura - Klub Persipura Jayapura tak akan membayar sanksi yang dijatuhkan PSSI sebesar Rp 500 juta karena dinilai memboikot kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI). "Kami tak akan menanggapi hal itu sebab Persipura bermain di Liga Super Indonesia (LSI) di bawah payung Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), lembaga sempalan PSSI. Persipura juga tak mengizinkan pemainnya memperkuat timnas," kata Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, Jumat, 1 Februari 2013.
PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada 11 klub LSI, yakni Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persisam Samarinda, Pelita Jaya, Persib Bandung, PSPS Pekan Baru, Deltras Sidoarjo, dan Sriwijaya FC.
Menurut Benhur, Persipura tidak memedulikan sanksi yang diberikan PSSI sebab selama ini Persipura bermain di LSI. "Kok aneh kami dikenai sanksi. Padahal PSSI bentukan Djohar Arifin selama ini menganggap Persipura adalah klub ilegal, karena bermain di LSI. Posisi itulah yang membuat kami tidak akan mengizinkan pemain-pemain kami bergabung ke timnas," katanya.
Hukuman yang dijatuhkan PSSI pada Persipura karena klub ini dianggap melawan arahan PSSI agar bertanding melawan Arema pada 26 November 2011 lalu. Persipura malah membatalkan pertandingan itu dan memilih melawan Persiba Balikpapan di ajang Inter Island Cup yang digelar LSI.
CUNDING LEVI