TEMPO.CO, Surabaya - Semakin tidak jelasnya masa depan Persebaya mendapat reaksi keras Bonekmania. Suporter fanatik Persebaya ini menyegel mes Persebaya di Jalan Karanggayam 1 Surabaya, sejak Kamis, 31 Januari 2013.
Bonek mengancam akan menduduki mes Bajul Ijo sampai ada titik terang penyelesaian konflik internal dalam manajemen Persebaya. "Kami sejak semalam menginap di sini sampai tuntutan kami direspons, agar konflik ini selesai," kata Andi Peci, koordinator aksi, kepada Tempo, Jumat, 1 Februari 2013.
Tak hanya menduduki mes Persebaya Surabaya, Bonek menyuarakan tiga tuntutan kepada manajemen, yang mereka sebut sebagai Tritura Bonek (Tri Tuntutan Rakyat Bonek). Tuntutan pertama, pemilik saham PT Persebaya Indonesia (PT PI) dan PT Pengelola Persebaya Indonesia (PT PPI) harus bertanggung jawab atas konflik yang membuat nasib tim Persebaya "digantung" tanpa kejelasan.
Menurut Andi Peci, klub Persebaya sejatinya dimilki oleh PT PI. Sebesar 50 persen dari saham tersebut dipegang oleh Saleh Ismail Mukadar, 30 persen milik Cholid Ghoromoah, dan sisanya milik klub-klub internal yang bernaung di bawahnya. Sementara itu, I Gede Widiade yang menjadi Plt CEO PT PPI hanya penyewa hak pengelolaan Persebaya untuk berkompetisi di Liga Prima Indonesia. "Kami tidak menyerang secara individu, tapi pemilik sahamnya," Andi menegaskan.
Kedua, bonekmania meminta dengan tegas tidak ada politisasi dalam manajemen Persebaya. Tuntutan ketiga yaitu agar Wali Kota Surabaya Risma Tri Maharani turun tangan dalam persoalan ini. "Wali kota kami minta turun tangan untuk memediasi semua pihak," katanya.
Bagi bonek, sejarah panjang Persebaya tak bisa dilepaskan begitu saja dari pemerintah kota. Wali Kota harus turun tangan sebagai penengah. "Secara de jure Wali Kota memang tidak punya kapasitas atau wewenang apa pun dalam permasalahan Persebaya. Tapi, beliau akan kami minta untuk mediasi," kata Andi.
SONY WIGNYA WIBAWA
Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?
Impor Renyah 'Daging Berjanggut'
Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011
Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam
Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?