TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch, Abdullah Dahlan, mengatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera tak perlu terus menebar isu konspirasi. Pasalnya, itu hanya akan mengaburkan substansi kasus daging impor yang sedang membelit petinggi partai Islam itu.
"Ini analisis yang dimunculkan untuk menghilangkan substansi, tapi PKS lupa mengungkap soal praktik korupsinya sendiri," ujar Dahlan, saat ditemui usai dialog politik Sabtu pagi di Warung Daun Cikini, Sabtu, 2 Februari 2013.
Harusnya, menurut dia, kalau PKS memang benar konsisten, segera membentuk tim investigasi di internal. Seperti yang dilakukan Rizal Mallarangeng dengan Tim Elang Hitam dalam kasus yang membelit kakak kandungnya, Andi Mallarangeng. "Itu baru menunjukkan partai serius dan konsisten menjadi partai yang bersih. Bukan kemudian reaksi yang muncul, substansi kasusnya diabaikan atau dikaburkan," ujar Dahlan.
Dia menambahkan, PKS tidak perlu mencari kambing hitam lagi melalui teori konspirasi. "PKS harus lebih obyektif, porsinya mendorong proses hukum. Tidak kemudian melakukan wacana analisis yang justru tidak pro pada penegakan hukum," katanya.
Sebelumnya, isu konspirasi atas kasus yang menimpa tersangka kasus daging impor Luthfi Hasan Ishaq, yang juga mantan presiden PKS, merebak setelah Anis Matta menuding adanya konspirasi. Tudingan itu jelas disampaikan Anis dalam pidatonya Jumat lalu, sesaat setelah dikukuhkan menjadi presiden PKS yang baru.
Luthfi sendiri ditangkap dan ditahan KPK setelah ditemukannya dua alat bukti yang cukup untuk kasus impor daging di Kementerian Pertanian.
FEBRIANA FIRDAUS
Berita populer
Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah
Narkoba Artis: Semua Tamu Ditawari Inex
Ini yang Menyebarkan Hubungan Ariel dan Pramugari
Menteri Suswono Bisa Terseret Kasus Daging Impor?
Narkoba Artis: Undangan Pesta Lewat BBM
Ditanyai Soal Wanita, Senyum Luthfi 'Hilang'
Raffi Ahmad Ditetapkan Jadi Tersangka