TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq akan bertemu dengan beberapa pemimpin dan anggota Partai Keadilan Sejahtera untuk menghimpun informasi mengenai kasus kuota impor daging. "Kami baru ditunjuk. Kami juga bukan PKS, jadi belum tahu apa-apa. Kami masih buta total," kata Mohamad Assegaf saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 Februari 2013.
Assegaf enggan memaparkan lebih detail mengenai rencana pertemuan yang akan diadakan Sabtu malam, 2 Februari 2013 itu. Dia juga tidak menjelaskan tentang tempat pelaksanaan serta nama-nama pemimpin atau anggota PKS yang akan hadir.
Menurut dia, sebagai kuasa hukum, dirinya belum menerima informasi langsung dari Luthfi. Tim kuasa hukum baru mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber, termasuk berita-berita di sejumlah media.
Selama ini, satu-satunya pertemuan tim kuasa hukum dengan Luthfi adalah saat pemeriksaan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, menurut Assegaf, Luthfi juga tidak dalam kondisi sehat sehingga tidak berbicara banyak. Bahkan, tim kuasa hukum kemudian meminta tim penyidik KPK untuk menunda pemeriksaan hingga Luthfi dalam keadaan sehat.
Tim kuasa hukum juga telah merencanakan untuk berbicara dan berdiskusi dengan Luthfi pada Senin pekan depan. Pengumpulan informasi ini akan dilakukan di Rumah Tahanan Guntur pada saat jam jenguk.
"Tapi itu tergantung hasil pertemuan nanti malam, kalau dinilai perlu bertemu langsung, kami akan interogasi di Guntur," kata Assegaf.
Nama Luthfi mencuat sebagai tersangka kasus kuota impor daging setelah KPK menangkap empat orang, Selasa, 29 Januari 2013. Itu dilakukan setelah KPK melaksanakan operasi tangkap tangan di dua tempat, yaitu kantor PT Indoguna Utama dan Hotel Le Meredien, atas dugaan suap impor daging sapi.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita populer:
Begini Curhat Raffi Ahmad ke Wanda Saat di BNN
PKS Harus 'Balas Dendam' Usai Penangkapan Luthfi
Anis: Kas Partai Bukan dari Fee Proyek
PKS: Penahanan Luthfi Konspirasi Gagal Total
Inilah Gurihnya Bisnis Impor Daging Sapi