TEMPO.CO, Surakarta - PT Bank BRI Syariah menaikkan pembiayaan pada tahun 2013 mencapai Rp 19 triliun. “Target ini lebih tinggi dari realisasi penyaluran pembiayaan tahun 2012 sebesar Rp 11 triliun,” kata Direktur Utama BRI Syariah, Moch. Hadi Santoso, di sela penyerahan hadiah pemenang utama 1 kilogram emas program hujan emas 2012 di Surakarta, Minggu, 3 Februari 2013.
Untuk penghimpunan dana masyarakat, menurut Hadi, tahun 2012 mencapai Rp 12 triliun. Untuk tahun ini, BRI Syariah menargetkan kenaikan dana masyarakat menjadi Rp 18 triliun.
Ia menambahkan, BRI Syariah berupaya menjaga agar antara pembiayaan dan penghimpunan dana masyarakat bisa berimbang. Sebab, asal dana untuk pembiayaan berasal dari dana masyarakat.
Menurut dia, diharapkan perbedaannya tidak terlalu tinggi. "Bila target pembiayaan lebih tinggi dari dana pihak ketiga, nanti akan diambilkan dari dana sendiri," ucapnya.
Sasaran pembiayaan tetap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia mengatakan, 85 persen pembiayaan BRI Syariah untuk pelaku UMKM. "Memang pasar kami di UMKM, khususnya UMKM, yang produktif."
Untuk mencapai target--baik pembiayaan maupun penghimpunan dana masyarakat, pihaknya akan menambah jumlah kantor cabang dan kantor kas.
"Tahun ini, kami akan menambah 85 kantor baru," katanya. Saat ini BRI Syariah memiliki 188 kantor cabang dan kantor kas di seluruh Indonesia.
UKKY PRIMARTANTYO