TEMPO.CO, Palu - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat Provinsi Sulawesi Tengah, Yusuf Lakaseng, mengundurkan diri dari partai besutan Surya Paloh itu. Yusuf kecewa dengan masuknya orang-orang tua yang sudah terkontaminasi kepentingan sesaat.
“Terserah kawan-kawan mau mengatakan apa. Pada intinya pengunduran diri saya karena partai ini sudah bergeser dari cita-cita sebenarnya,” katanya, Senin, 4 Februari 2013.
Yusuf juga menyesalkan penyingkiran tokoh-tokoh muda partai. Padahal, energi untuk melakukan perubahan itu terletak pada kaum muda. Yusuf mengatakan selama dua tahun ia bersusah payah mendirikan partai bersama-sama kaum muda. Namun, kenyataannya kaum pragmatis bermunculan.
”Mereka orang-orang tua yang tidak berkeringat,” ujar Yusuf tanpa memerinci siapa yang dimaksudnya dengan orang-orang tua tersebut.
Sekretaris DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah, Ibrahim Hafid, menilai pengunduran diri Yusuf sebagai tindakan pengkhianatan. Yusuf juga dituding membangkang keputusan rapat pimpinan wilayah pada 17 Januari 2013 lalu. Rapimwil menyepakati Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem. “Yusuf memimpin Rapimwil dan menyetujui keputusannya,” ujar dia.
Ibrahim mengatakan, sebelum Yusuf mundur, pihaknya sudah meminta DPP Partai NasDem untuk memberhentikan Yusuf. Sebab Kongres I partai secara aklamasi memilih Surya Paloh sebagai ketua umum, dan itu merupakan pilihan politik seluruh kader di Indonesia. ”Cita-cita restorasi harus dipimpin oleh figur yang teguh, konsisten, kuat dan memiliki segudang pengalaman dalam kancah politik nasional,” ucapnya.
Menurut Ibrahim, meski Yusuf mundur, seluruh kader dan struktur DPW, DPD kabupaten dan kota, hingga dewan pimpinan ranting, tetap solid.
DARLIS