TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus korupsi simulator mengemudi Jenderal Djoko Susilo dan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq ternyata berbagi ruangan di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi cabang Guntur, Jakarta Selatan. Luthfi ditahan terkait dengan dugaan kasus suap daging sapi impor.
"Pak Luthfi mengaku satu sel dengan Pak Djoko," kata bekas politikus PKS, Mukhamad Misbakhun, Senin, 4 Februari 2013. Eks terpidana pemalsuan letter of credit PT Selalang Prima International ini mengaku datang dengan alasan kemanusiaan. "Saya hanya ingin berbagi pengalaman," kata dia.
Menurut Misbakhun, Luthfi dalam keadaan sehat. "Saya lihat rutan di sini juga lebih lapang jika dibandingkan dengan tempat saya ditahan dulu (Rutan Bareskrim)," kata dia. Prosedur untuk menjenguk tahanan di Rutan Guntur, kata Misbakhun, juga cukup jelas.
Luthfi mendekam dalam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi sejak Rabu, 30 Januari 2013. Anggota Komisi Pertahanan DPR ini diduga menerima suap terkait impor daging sapi. Rasuah yang menjerat Luthfi Hasan Ishaaq ini terungkap saat KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Ahmad Fathanah.
Fathanah diduga menjadi perantara suap bagi Luthfi dengan PT Indoguna Utama selaku importir daging. Bersama Fathanah ditemukan uang senilai Rp 1 miliar dalam bentuk tunai. KPK mengaku memiliki bukti keterlibatan Luthfi untuk mempengaruhi impor daging melalui kadernya di kementerian.
SUBKHAN JUSUF HAKIM
Berita Terpopuler:Iklan
IPDN Masih Ditertawakan" href="http://www.tempo.co/read/news/2013/02/03/079458725/Detik-detik-Terakhir-Praja-IPDN-Masih-Ditertawakan">
Detik-detik Terakhir Praja IPDN Masih Ditertawakan
Yusuf Supendi: Konspirasi Suap Daging, PKS Mabuk
Anis Matta: PKS Ibarat Logo Nike
Kisah Penguntitan Sapi Berjenggot hingga Maharani
Terkait Penipuan, Luthfi Berutang Rp 5,5 Miliar