TEMPO.CO, Teheran —Selain menghadapi tekanan internasional ihwal program pengayaan nuklir, diam-diam Iran juga mengalami konflik internal antara eksekutif dan legislatifnya.
Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam sidang parlemen Ahad, 3 Februari 2013, waktu setempat secara terbuka menuding keluarga Ali Larijani, ketua parlemen, melakukan korupsi.
"Kami memiliki rekaman video dan audio. Suara rekaman itu sangat jernih,” kata Ahmadinejad seperti dilansir kantor berita Iran, Iranian Students' News Agency (ISNA). “Jika yang terhormat ketua parlemen bersedia mendengarkan, kami akan memberikan rekaman itu dalam 24 jam.”
Ahmadinejad sempat memutarkan rekaman antara saudara Ali Larijani, Fazel, dengan tokoh kontroversial, Saeed Mortazavi. Dalam percakapan tersebut, Fazel mengindikasikan bahwa ia dapat menggunakan kekuasaan kakaknya untuk mengatasi semua rintangan demi mendapatkan keuntungan ekonomi.
Pernyataan Ahamdinejad tak pelak membuat berang Larijani. Sebab, sidang parlemen sejatinya digelar khusus dalam rangka pemakzulan Menteri Tenaga Kerja Abdolreza Sheikholeslami.
Kemarahan parlemen terhadap anak buah presiden karena sang menteri mendapuk Mortavazi, pria yang berada dalam rekaman, sebagai kepala jaring pengaman sosial kementerian.
Padahal, bekas jaksa itu memiliki rekaman buruk ihwal kematian tiga tahanan. Ia diberhentikan pada 2009 setelah tiga demonstran anti-Ahmadinejad tewas dipukuli seusai pemilihan presiden.
“Masalah kita selama ini karena Presiden tidak bertindak secara layak. Mengapa Anda membahas masalah ini sekarang,” ujar Larijani murka. “Namun, baik juga jika Anda memutar rekaman itu sekarang. Rakyat dapat menyaksikan karakter Anda sebenarnya,” Larijani menyindir.
Ruangan sidang pun riuh akibat perseteruan keduanya. Ahmadinejad akhirnya meninggalkan ruang sidang setelah Larijani menolak memberinya kesempatan lagi untuk berbicara.
Dalam kesempatan terpisah, Fazel Larijani menyatakan akan menuntut Ahmadinejad dan Mortazavi atas tuduhan pencemaran nama baik. Ketua Mahkamah Agung Iran saat ini adalah Sadeq Larijani, saudara Fazel dan Ali. “Ini adalah konspirasi politik,” tutur Fazel kepada Fars.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler Lainnya:
Detik-detik Terakhir Praja IPDN Masih Ditertawakan
Yusuf Supendi: Konspirasi Suap Daging, PKS Mabuk
Anis Matta: PKS Ibarat Logo Nike
Spanduk Sapi, Anis Matta: Kami Bukan Makhluk Suci
Habibie: Pindah = Soeharto Keluar dari Cendana