TEMPO.CO, London - Malala Yousafzai, gadis Pakistan berusia 15 tahun yang ditembak di kepalanya oleh Taliban, berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya sejak penembakan itu. "Hari ini Anda dapat melihat bahwa saya masih hidup," kata Yousafzai dalam sebuah video singkat yang disiarkan Senin. "Saya bisa bicara, saya bisa melihat Anda. Saya bisa melihat semua orang."
Yousafzai, yang disasar oleh Taliban karena vokal menyuarakan pentingnya pendidikan anak perempuan, keluar dari rumah sakit Inggris bulan lalu. Ia harus menjalani serangkaian operasi untuk memulihkan kesehatannya.
"Kondisi saya lebih baik dari hari ke hari," katanya. "Ini hanya karena doa dari semua orang, laki-laki, perempuan, anak-anak, mereka semua, mereka semua telah berdoa untuk saya. Dan karena semua itu Tuhan memberi saya hidup. Ini adalah kehidupan kedua. Ini adalah sebuah kehidupan baru."
Ia menyatakan tekadnya untuk tetap mengabdi pada kemanusiaan. "Saya ingin melayani rakyat. Saya ingin setiap anak perempuan, untuk sekolah," katanya.
Dia kemudian mengumumkan peluncuran Malala Fund untuk mendukung pendidikan untuk semua anak.
Pada 9 Oktober, Yousafzai ditembak di kepala dan bahunya oleh seorang pria bersenjata ketika kembali pulang dari sekolah. Dia dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis dan akhirnya dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Inggris, di mana ia menjalani operasi pada 16 Oktober. Yousafzai tetap di Inggris dan sedang menunggu operasi akhir untuk merekonstruksi tengkoraknya.
DAILY MAIL | TRIP B