TEMPO.CO, Silicon Valley -- Perusahaan asal Korea Selatan, Samsung Electronics, meluncurkan dua perusahaan pendanaan dengan total modal US$ 1,1 miliar (sekitar Rp 10,5 triliun).
Dua perusahaan itu diarahkan untuk mengembangkan kerja sama inovasi, baik dari sisi pengembangan piranti keras dan lunak. Samsung Catalyst Fund mendapat kucuran modal sekitar US$ 100 juta (sekitar Rp 960 miliar), yang ditujukan untuk investasi pada perusahaan pemula (start up).
Sedangkan Samsung Ventures America Fund, yang dimodali US$ 1 miliar (sekitar Rp 9,6 triliun), bakal berinvestasi pada pengembangan teknologi yang dimiliki perusahaan lebih besar.
Pada saat yang sama, Samsung juga mendirikan pusat riset dan inovasi yang disebut Samsung Strategy and Innovation Center, yang berbasis di Menlo Park. Ini merupakan kawasan tempat Google berkantor pusat.
"Kita semua berada pada masa yang penuh dengan kejutan terobosan teknologi," kata Young Sohn, President dan Chief Strategy Officer Samsung. Dia sebelumnya pernah bekerja di sejumlah perusahaan, seperti Intel, dan ARM. "Kami ingin menjadi pemimpin dalam inovasi."
Langkah Samsung ini sepertinya merupakan jawaban atas kasus pelanggaran hak cipta teknologi milik Apple pada ponsel iPhone. Akibatnya, perusahaan ini diganjar denda sekitar US$ 1,05 miliar (sedikit di bawah jumlah dana investasi dua perusahaan di atas).
Saat ini, Samsung yang awalnya berbisnis pembuatan televisi hitam putih memiliki nilai kapitalisasi sekitar US$ 188 miliar (sekitar Rp 1800 triliun). Pada tahun lalu, perusahaan mengadakan pembelanjaan modal sekitar US$ 23 miliar (sekitar Rp 220 triliun).
Perusahaan membuat berbagai produk elektronik, dari yang berukuran layar satu inci hingga 15 inci.
ALTHINGSD | BUDI RIZA