TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya adalah seorang kapitalis. Namun, dia mengatakan, sebagai pengusaha, dia tidak berpedoman pada kapitalisme.
"Saya ini kapitalis, tapi hati saya Pancasilais," kata Prabowo dalam seminar internasional Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Selasa, 5 Februari 2013.
Prabowo mangatakan, ia terpaksa menjadi pengusaha karena tidak bisa hidup dari uang pensiun. Menurut dia, gajinya sebagai purnawirawan hanya sebesar Rp 3,7 juta per bulan.
Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo memilih untuk mengikuti jejak adiknya, Hashim Djojohadikusumo, menjadi pengusaha. Karier Prabowo sebagai pengusaha dimulai dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur.
Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara
Prabowo berjanji tidak akan memutuskan hubungan kerja seburuk apa pun kondisi perusahaannya.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Dicekal Bersama Luthfi Hasan, Elda Devianne Lenyap
KPK Dituding Konspirasi, Mahfud MD Pasang Badan
Ibas Jadi Ketua Umum? Ketua Fraksi Demokrat Diam
Harga Land Cruiser Luthfi Hasan Hampir Rp 1 Miliar
Anas Diganti Ibas, Kata Ruhut