TEMPO.CO, Jakarta - FIFA mengharapkan hukuman penjara bagi pelaku kriminal pengaturan skor setelah penyidik Europol menyebut dugaan manipulasi hasil lebih dari 700 pertandingan sepak bola dunia. Ralf Mutschke, Kepala Keamanan FIFA dan petugas Interpol, mengatakan, "Pengaturan skor dan manipulasi pertandingan merupakan masalah global dan tidak akan hilang besok."
Ralf menjelaskan, meski keluarga besar sepak bola dapat diberi larangan seumur hidup oleh FIFA, "untuk orang di luar sepak bola, hukuman bagi pelaku sangat lemah dan sedikit membuat pengaruh bagi orang yang telibat pengaturan hasil pertandingan.”
Europol saat ini tengah mengusut pertanding-pertandingan yang diduga bermasalah. Satu di antaranya adalah hasil imbang Liga Champions antara tiga sampai empat tahun terakhir. Fokus pemeriksaan, kata Rob Wainwright dari Europol, tidak hanya pertandingan di Inggris saja. "Beri skala dugaan korupsi, ini akan menjadi naif untuk berpikir bahwa skandal tidak mempengaruhi pertandingan di Inggris."
Asosiasi sepak bola mengungkapkan Europol tak akan menginformasikan FA mengenai hasil imbang Liga Champions yang dicurigai. Europol mencurigai 380 pertandingan di Eropa telah dipengaruhi bandar judi. Sekitar 300 laga dunia lainnya juga dicurigai. Laga-laga itu berlangsung di Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.
Europol mengungkap lebih dari 425 orang di lebih dari 15 negara ikut terlibat. Mereka termasuk pemain, ofisial pertandingan, staf klub, dan jaringan kriminal.
GUARDIAN | WANTO
Terpopuler:
Skandal Besar Sepak Bola Eropa Terungkap
Irfan Bachdim Langsung Gabung Timnas di Dubai
Skandal Besar Eropa Libatkan 425 Kru Sepak Bola
Keuntungan Sindikat Judi Sepak Bola Rp 104 M
Skandal Sepak Bola Eropa, Begini Jawaban UEFA
Skandal Sepak Bola Libatkan Sindikat Judi Asia
PSSI Menghadap Roy Suryo Lapor Kondisi Terkini