TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo mengatakan, banjir yang menggenangi sejumlah titik di ibu kota lantaran curah hujan yang cukup tinggi. Dia mengatakan, curah hujan yang turun mulai siang hingga sore hari sangat lebat dan membuat debit air meningkat. "Karena curah hujan itu tinggi sekali jadi air tidak sempat dibuang ke kali," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 6 Februari 2013.
Ery mengatakan, rumah pompa yang dimiliki oleh pemprov telah bekerja secara optimal. Tiga pompa yang ada di sejumlah gedung di kawasan Jalan MH Thamrin juga beroperasi penuh. "Jadi memang karena debit air yang tinggi, ditambah Kali Cideng memang kebetulan lagi tinggi airnya," ujar dia.
Hingga saat ini, Ery mengaku belum mendapat laporan titik banjir yang menggenangi ibukota. Dia mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta sebagia besar terjadi di wilayah Jakarta Pusat. "Karena hujannya cukup merata di wilayah (Jakarta) pusat," katanya.
Untuk kawasan Kuningan, terutama di underpass Kuningan, Ery mengatakan banjir yang merendam cukup tinggi. Hal itu terjadi lantaran sistem drainase yang ada di kawasan Kuningan tidak dalam kondisi yang optimal. "Jadi air tumpah ke underpass itu," ujarnya.
Ery menolak menduga-duga soal kemungkinan kabel-kabel instalasi listrik atau air yang menyebabkan aliran air tersumbat. Namun, keberadaan pipa-pipa itu diakuinya cukup membuat aliran air tersendat alirannya.
Dia melihat adanya persilangan aliran air yang menyebabkan air tidak mengalir ke Kali Cideng. Padahal, aliran kali saat itu cukup lancar dan masih bisa menampung debit air. "Jadi memang gorong-gorong di Kuningan atau Rasuna Said itu tidak optimal," ujarnya.
Adapun banjir kembali merendam sejumlah titik di ibukota. Banjir terjadi lantaran hujan yang turun sejak siang hingga sore tadi memiliki intensitas yang cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah ruas jalan tergenang kemacetan parah tidak terhindarkan.
DIMAS SIREGAR
Berita terpopuler lainnya:
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Luthi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah
Maharani Berbohong karena Panik dan Syok
Maharani Suciono Minta Maaf, Ungkap Duit Rp 10 Juta
Maharani Suciyono Berbohong, Apa Kata Psikolog?
Kronologi Pertemuan Maharani dan Ahmad Fathanah
KPK Pastikan Maharani Tak Ditangkap di Kafe