TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menganggarkan dana Rp 350 miliar untuk pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. "Anggaran itu akan kami gunakan untuk membebaskan lahan jalan tol," kata Kepala Satker Pengadaan Tanah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Herry Marzuki, saat ditemui di kantornya Senin, 4 Februari 2013.
Herry mengatakan, skema pembiayaan tersebut agak berbeda dengan skema pembiayaan lahan tol lain yang juga dibiayai pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum. Biasanya, kata Herry, Kementerian membiayai pembebasan berdasarkan luas lahan. Sehingga biaya pembebasan masih berupa perkiraan.
Namun khusus tol ini, kata Herry, Kementerian mematok pagu anggaran Rp 350 miliar, tidak kurang dan tidak lebih. "Jika dana yang dibutuhkan lebih dari itu, maka investor harus membiayai dana pembebasan tanahnya," kata Herry.
Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan sebanyak 30 persen tanah untuk konstruksi tol sudah bebas. Oleh sebab itu, konstruksi tol sudah bisa dikerjakan pada Maret mendatang. Terlebih lagi, sebagian tiang pancang tol di Jalan Kalimalang, Jakarta Timur sudah terpancang dan tidak membutuhkan pembebasan lahan.
Pembangunan ruas tol Becakayu sepanjang 21 kilometer telah bergulir sejak 1995. Jalan bebas hambatan tersebut dibangun dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1997, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga mendapatkan hak pengelolaan ruas tol. Namun, karena resesi ekonomi pada 1998-1999, pembangunan jalan tol tersebut terhenti.
Baca Juga:
Jalan tol Becakayu, yang diperkirakan menelan biaya Rp 7,2 triliun, akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri atas tiga seksi dari Jakasampurna, Bekasi Barat, hingga Kampung Melayu, Jakarta Timur, sepanjang 11,2 kilometer. Sedangkan tahap kedua terdiri atas tiga seksi, dari Jakasampurna hingga Duren Jaya, Bekasi Timur, dengan panjang 10 kilometer.
RAFIKA AULIA
Berita Bisnis Terpopuler:
Sony Mobile Luncurkan Tiga Produk Android Terbaru
Temasek Akuisisi Saham Hypermart
Usul Jokowi Soal Dua Ruas Tol Diapresiasi
Kurator Pernah Ingatkan Batavia Air Sebelum Pailit
Impor Daging,Bayu Krisnamurti:Ada Pertanyaan Lain?